Mata para tokoh persilatan yang ada di sana terbelalak. Antara kaget atau tidak menyangka. Puluhan pasang mata saling pandang satu sama lain. Tidak terkecuali dengan Tiga Datuk Dunia Persilatan.
Bukan hanya mereka, malah dua pemuda yang bersangkutan, yaitu Raka Kamandaka dan Arya Saloka pun sama halnya.
Bisa dibilang, keduanya masih merupakan keturunan Keluarga Kamandaka. Tapi sungguh, di antara mereka pun sebelumnya tidak ada yang mengetahui tentang hal tersebut.
Sekian lamanya orang-orang itu diam seperti patung. Lewat beberapa waktu kemudian, ketika semua orang tersadar dari lamunannya, ternyata Eyang Kasepuhan sudah tidak ada lagi di sana.
Dia telah menghilang. Lenyap sirna tak berbekas.
Kalau tidak menyaksikan kejadian itu secara langsung, niscaya siapapun tidak akan ada yang mau percaya kepadanya.
Di sana masih banyak orang. Bahkan hampir rata-rata pesilat kelas atas.
Tapi bagaimana mungkin mereka tidak melihat kepergian Eyang Kasepuhan?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com