webnovel

Bab 1 - Awal Kisah

Bab 1 - Tahun 1999

Di salah satu Gedung Hotel & Club.

Suara dentuman irama musik mendebarkan jantung di dalam club malam yang berada di salah satu gedung Hotel itu tengah di mainkan oleh seorang DJ.

Suara dentuman musik mendebarkan jantung itu selalu terdengar sangat kencang di setiap malam di dalam club itu.

Para ladies club dengan berbagai macam seragam pakaiannya yang terlihat sangat sexy, hampir dari 100 ladies lebih yang ada di dalam club malam itu sedang duduk di atas tempat duduk bertingkat.

Para ladies itu sedang menanti para pria pengunjung club yang akan memilihnya.

Dari sekian banyak ladies yang sedang berbaris itu memiliki PR atau Maminya sendiri-sendiri.

Beberapa penari striptis tanpa busana terlihat sangat sexy pun terlihat sedang menari di setiap tiang turut memeriahkan keramaian di dalam club malam itu.

Beberapa table yang ada di dalam club malam itu terlihat banyak Para pria yang sedang minum di temani oleh para ladies yang di pilihnya.

Para ladies yang sedang menemani para pria minum di table itu terlihat sedang melendot, terkadang tangannya memegang pentolan kejantanan para tamunya, ada yang melendot berciuman dan ada juga yang berdiri sedikit menungging sambil merokok menempelkan pentolan krjantanan para pria itu.

Terlihat seorang Pria gagah baru saja memasuki kedalam Club Malam itu. Seorang PR langsung berjalan mendekatinya.

"Mau yang mana abang?", Tanya PR itu.

"Saya ingin bersama dengan dia?" Tunjuk seorang Pria gagah perkasa itu menunjuk ke arah Mila yang sedang duduk berbaris di kursi bertingkat itu.

"Baik Bang, mohon tunggu sebentar ya bang? Saya panggilkan dulu?", Ucap seorang PR yang sedari tadi merayu dan juga menawarkan kepada Pria gagah itu.

"Baik Mam." Ucap Pria gagah itu.

PROK! PROK!

Seorang PR yang sering di sebut dengan sebutan Mami Rini itu menepukkan kedua tangannya kepada para ladies yang di pegangnya.

"Saya Mi?" Salah satu Ladies itu berkata sambil menunjuk buah dadanya sendiri menggunakan jempol tangannya.

"Bukan-bukan, tapi dia?"

Mami Rini berkata sambil menggoyangkan kelima jari tangannya lalu menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah Mila yang sedang fokus memperhatikan gadis penari striptis sexy yang sedang menari-nari di tiang.

"Mil, itu di panggil Mami?" Ucap Ladies yang tadi kepada Mila.

"Oh iya Maaf, saya tidak tahu." Ucap Mila yang sempat terbengong memperhatikan gadis striptis yang sedang menari-nari di tiang.

Sejenak Mila berdiri, Ia membenahi Dress ketatnya lalu melangkahkan kakinya berjalan turun dari tempat duduk bertingkat itu. Mila berjalan menghampiri Mami Rini yang masih berdiri di depan para ladies yang sedang duduk di tempat duduk bertingkat itu.

"Iya Mam?"

"Itu ada tamu ganteng abis, maunya sama lu?"

"Dari tadi di keprokin sama Mami malah melamun terus lu Mil?"

"Iya Mam maaf."

"Ya sudah ayok cepetan kita samperin abangnya? Keburu badmood nanti dianya."

"Baik Mam."

Mami Rini langsung menggaet tangan kirinya Mila. Mami Rini membawa Mila berjalan menemui Pria gagah yang sedang duduk di salah satu table sambil meminum air bersoda dengan sedikit kandungan alkohol.

"Ini bang anaknya? Cantik bukan?"

Pria gagah itu memperhatikan dari bawah dan keatas menatap Mila. Terlihat sangat cantik, muda dan sexy namun terlihat sangat polos.

"Anak baru ya Mam?" Bisik Pria gagah itu di telinganya Mami Rini.

"Iya anak baru. Tapi di jamin hot dan puas koq bang? Di jamin nagih pokoknya?" Sales marketing Mami Rini ke setiap pelanggannya.

"Boleh deh Mam saya coba servisannya." Ucap Pria gagah itu.

"Siip.." Ucap Mami Rini.

"Mil, kenalin dulu abangnya?" Ucap Mami Rini.

"Oh iya Mam." Jawab Mila.

"Mila." Ucap Mila sambil menyodorkan tangan kanannya kepada Pria gagah itu.

"Arya." Ucap Pria gagah itu.

"Bang, saya bawa mila sebentar boleh?" Ucap Mami Rini.

"Boleh Mam, tapi jangan lama-lama ya Mam? Saya ingin di temani minum dulu bersama dengannya?" Ucap Pria gagah itu.

"Siap bang, gak lama koq saya membawanya." Ucap Mami Rini.

"Ayok Mil?" Mami Rini menarik tangannya Mila.

Mami Rini membawa Mila berjalan masuk ke dalam gudang club. Mami Rini langsung mengambil alat Make'Up-nya dari dalam loker.

"Mila-mila sudah mau sebulan disini koq penampilan lu kayak gini-gini saja. Perhatiin kenapa sama make-up mu itu." Ucap Mami Rini sambil memoles Make Up di wajahnya Mila.

"Untung saja masih banyak tamu yang mau sama lu. Kalau tidak, males juga gw make-up in lu, apalagi kalau harus memberikan Make Up mahal gw ini ke wajah lu." Sambung ucapan Mami Rini.

"Maaf ya Mam? Nanti saya ganti koq." Ucap Mila.

"Iya dong lu harus ganti. Gw juga kan membeli Make Up itu mahal. Ngutang pula." Ucap Mami Rini.

"Sekarang kan sudah terlihat cantik lagi wajah lu itu Mil." Ucap Mami Rini.

"Makasih Mam?"

"Sama-sama. Ingat ya Mil? Kasih servis yang memuaskan. Jangan sampai pelanggan club ini kecewa. Nanti kamu dan saya juga yang rugi." Ucap Mami Rini.

"Iya Mam, saya usahakan akan kasih servis yang terbaik koq." Ucap Mila.

"Ya sudah ayok kita temuin lagi abangnya?"

"Baik Mam."

Mila dan Mami Rini berjalan keluar dari gudang.

"Nanti lu langsung duduk melendot di dadanya abang itu Mil, biar terangsang naik bawahnya? Lu juga harus merayunya supaya abang itu minum yang banyak? Setelah itu lu ajak Cek'In masuk ke dalam ya?" Ucap Mami Rini selalu mengingatkan kepada Ladies yang di pegangnya.

"Siap Mam." Ucap Mila.

"Maaf ya bang terlalu lama menunggu?" Ucap Mila sambil melendot menempelkan bokongnya di batang hitamnya Pria gagah itu.

"Tidak apa koq sayang." Ucap Pria gagah itu sambil memeluk perutnya Mila.

"Saya tinggal dulu ya Bang?" Ucap Mami Rini.

"Bentar Mam?" Ucap Pria gagah itu.

"Iya bang?" Ucap Mami Rini.

"Mami tidak ingin menemani minum bareng kita berdua kah?" Ucap Pria gagah itu.

"Tidak bang. Saya harus bekerja kembali." Ucap Mami Rini Professional.

"Ya sudah ini untuk Mami?" Pria gagah itu memberikan uang tips kepada Mami Rini.

"Ah nanti saja lah bang, kalau sudah masuk ke kamar saja?" Ucap Mami Rini.

"Takut kelupaan saya nantinya Mam." Ucap Pria gagah itu.

"Ok deh kalau begitu. Saya terima nih ya bang?" Ucap Mami Rini sambil mengambil beberapa lembar kertas merah dari tangannya Pria gagah itu.

"Iya dong Mam, Mami harus menerimanya. Karena Mami selalu mengerti keinginan saya." Ucap Pria gagah itu sambil menggerayang gunung kembarnya Mila yang sedang melendot di dadanya.

"Terima kasih banyak ya abang?" Ucap Mami Rini.

"Sama-sama Mam." Ucap Pria gagah itu.

"Ya sudah saya tinggal dulu ya abang? Kalau nanti mau masuk ke dalam kamar? Jangan lupa panggil saya dulu?" Ucap Mami Rini.

"Siap Mamiii." Ucap Pria gagah itu bersama Mila secara bersamaan.

Mami Rini langsung berjalan mencari tamu Pria yang lainnya.