Pria itu menyipitkan matanya, melihat ke atas kepala Citra dengan tenang, "Ingat itu?"
Citra tidak tahu apakah dia malu atau kesal. Dia menoleh dan membenamkan wajahnya di tempat tidur tanpa menjawab kata-katanya. Dia tidak ingin menjawab, tetapi dia terus terjerat. "Aku tidak tahu. Aku tidak ingat."
"Itu harus diingat."
Citra secara refleks menolak, "Aku tidak menginginkannya."
"Bukan begitu yang aku mau."
"Satya, kamu tidak tahu malu, kamu sangat jahat."
"Tidak. Kamu harus mengatakan seperti yang dikatakan wanita di hotel itu."
"Aku tidak akan mengatakannya."
Satya langsung menggigit telinganya dan berbisik, "Jangan bilang kamu ingin aku merusakmu." Citra merasa terkejut dengan perkataan Satya. Satya biasanya tidak seperti ini. Mengapa saat ini dia menjadi seperti binatang di tempat tidur?
Citra membenamkan kepalanya di leher Satya. Dia berkata dengan nada keluhan, "Aku tidak akan pernah melakukan ini denganmu lagi, kamu sudah menindasku. Kamu jahat, Satya!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com