webnovel

MENUJU PENGADILAN AGAMA

"Hy Kak, hari ini kita jadi pergi kan ?"

Septia menghubungi Rania, Rania mengingat sesuatu tentang janjinya beberapa waktu yang lalu.

Menuju pengadilan agama dan berkonsultasi tentang masalahnya.

"Oh iya, jadi." Rania menjawab dengan cepat.

Bersiap ia demi menuntaskan janjinya, sudah pukul tujuh waktu Indonesia tengah. Kalau berangkat terlalu siang nanti antriannya panjang dan Rania malas dengan antrian yang panjang itu. Rania tidak suka menunggu, itu sebabnya ia malas sekali berhubungan dengan urusan birokrasi. Sering berbelit-belit dan banyak persyaratan.

Rania memilih baju yang pantas untuk ia kenakan. Celana panjang hitam dengan atasan panjang selutut, berwarna hijau lumut model baju anak jaman sekarang di padu dengan jilbab warna senada namun bermotif bunga. Rania mematut dirinya di cermin. Mengoleskan bedak dan lipstik tipis di wajahnya. Rania nampak yakin bahwa penampilannya sudah sedikit mendekati sempurna.

Ia keluar kamar,

"Nggak makan dulu, Mbak ?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com