webnovel

Shopping day

pagi 8:00

"kudengar kita disadap ya"ucap Sabrina yang nampak sedang membawa sekanting bahan makanan untuk persediaan mereka

"ya kurasa begitu"jawab Katsuragi yang sedang sibuk dengan buku tulisnya

"apa yang kau lakukan dari tadi?"tanya Sabrina

namun Katsuragi hanya terdiam tak menjawab mereka lalu mampir ke sebuah kafe untuk sarapan karena pagi itu mereka berdua belum sarapan,mereka memesan 2 nasi kari dengan air putih untuk Sabrina sedangkan kopi untuk Katsuragi,

"kau menyebalkan"ucap Sabrina yang mencari perhatian Katsuragi namun seperti biasa Katsuragi hanya terdiam sampai makanan mereka tiba,Sabrina yang usil dengan santai mengambil potongan ayam besar milik Katsuragi dan sontak itu membuat Katsuragi kesal

"kenapa kau mengambil bagian miliku?"ucap Katsuragi yang kesal

Sabrina yang merasa senang bahwa Katsuragi mulai memperhatikanya secara perlahan tersenyum"kau mau ini kembali?"tanya Sabrina

"ya tentu,itu miliku"jawab Katsuragi

"kalau begitu ambilah"Sabrina lalu memotong ayam itu menjadi beberapa bagian

'sekarang buka mulutmu"ucap Sabrina sambil menyendok nasi dan ayam yang sudah ia potong tadi

"tunggu apa yang kau lakukan,kau mau menyuapi diriku?"tanya Katsuragi

Sabrina lalu mengangguk"sekarang buka mulutmu lebar-lebar,pesawatnya mau masuk"

"ayolah Midori-san aku bukan anak-anak lagi"

wajah Sabrina seketika berubah menjadi masam"ya sudah jika tidak mau maka akan ku habiskan"

"eit.... tidak.. tidak aku akan memakanya,enak saja kau memakan jatah miliku"Katsuragi lalu dengan pasrah membuka mulutnya dan Sabrina yang senang lalu menyuapi Katsuragi dengan senang hati,sementara Katsuragi hanya malu ketika seorang pasangan memandangi mereka,mereka lalu menyelesaikan sarapan mereka,Sabrina lalu berhenti mendadak ditengah jalan dan membuat Katsuragi tak sengaja menabraknya,

"kenapa berhenti?"tanya Katsuragi

Sabrina lalu menunjuk sebuah taman hiburan yang memiliki sebuah biang lala yang cukup besar,ia lalu menatap Katsuragi dengan penuh harapan,

"kau mau naik itu bersamaku?"tanya Sabrina sambil membuat wajah memelas

"tentu saja tidak,ayo kita kembali kemarkas"jawab Katsuragi sambil sibuk dengan buku tulisnya,

Sabrina yang mendengar hal itu sedikit kecewa,namun sebuah ide muncul di pikiranya ia lalu dengan cepat mengambil buku tulis milik Katsuragi dan berlari pelan kearah pintu masuk,

"oh ayolah... lagipula kita ini membawa belanjaan kau tahu"ucap Katsuragi yang kesal ketika bukunya diambil oleh Sabrina,

Sabrina yang mendengar hal itu lalu menunjuk kearah sebuah corner penitipan barang"ayo! jangan buang-buang waktu, kau mau buku ini kan"

Katsuragi yang kesal hanya menjawabnya dengan mengagguk

"kalau begitu kau harus ikut denganku,baru kukembalikan.. atai"Sabrina lalu mengeluarkan korek api

sadar apa yang akan dilakukan Sabrina kepada buku tulis berharganya ia dengan cepat mengiyakan ajakan Sabrina"baiklah-baiklah terserah apa katamu"ucap Katsuragi,mereka berdua lalu berjalan masuk dan membeli tiket,

"lalu kita mau kemana terlebih dahulu?"tanya Katsuragi

Sabrina lalu menunjuk kearah sebuah wahan rumah hantu yang berada tak jauh dari mereka,"bagaimana dengan itu"

Katsuragi yang melihat wahana itu seketika terdiam kaku,keringatnya mulai bercucuran bahkan lebih parah ketika Sabrina menggenggam tanganya dan menariknya kearah wahan rumah hantu tersebut,

"tenang Kato tidak ada hantu pukul 10 pagi"batinya

"akhirnya aku bisa masuk bersama Ka-chan,mungkin nanti aku akan ketakutan dan dengan gagah ia menenangkanku"batin Sabrina yang mengharapkan dia akan dilindungi oleh Katsuragi seperti di drama-drama namun sebaliknya ketika mereka masuk kedalam,

bukanya Sabrina yang ketakutan justru Katsuragilah yang paling ketakutan ia nampak menggenggam erat tangan Sabrina dan sesekali bersembunyi dibalik punggung Sabrina,

"tidak seperti yang diharapkan,"Sabrina lalu menghela nafas"namun tak apa setidaknya dia lebih dekat denganku"

mereka lalu keluar dari wahana itu dan berniat menaiki roller coaster,namun setelah melihat Katsuragi yang masih ketakutan Sabrina mencoba mengajaknya untuk beristirahat sejenak di salah satu kedai

"nih ice cream"ucap Sabrina sambil menawarkan Katsuragi se-cone ice cream rasa vanila yang ia beli di kedai itu,

"terima kasih Midori-san,ini jauh lebih baik"

Sabrina lalu duduk disebelah Katsuragi ia lalu menyenderkan kepalanya ke pundak Katsuragi"Ka-chan kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau takut dengan hantu"

"kau tidak bertanya,itu sebabnya aku tidak bilang padamu"

Sabrina lalu menegakan tubuhnya dan menatap Katsuragi"dengar! mulai sekarang jika kau ada suatu hal yang ingin kau ucapkan maka sampaikan saja padaku,aku akan menjaga rahasiamu"ucap Sabrina

"baiklah Midori-san"

"dan jangan panggil aku seperti itu,panggil aku dengan Mido-chan,oke?"

Katsuragi hanya mengagguk,mereka lalu melanjutkan manaiki wahana didalam taman hiburan itu,mulai dari jet-coster sampai lain-lain,hingga wahana terakhir mereka yaitu menaiki bianglala

"sudah jam 1 siang saja"ucap Katsuragi yang melihat jam tanganya

"Ka-chan! cepat kemari"panggil Sabrina dari barisan paling depan,Katsuragi yang mendegar hal itu langsung berjalan melewati sekumpulan orang yang sedang berbaris,

"tunggu sebentar... kita mau menaiki ini?"tanya Katsuragi

"iya,kenapa? apa kau juga takut ketinggian?"

"tidak.. hanya saja.. ornamenya sepertinya untuk seorang yang sedang berpacaran"

"ya tentu saja lihat saja namanya,"love ending"

"tapi kan kita bukan-"omongan Katsuragi seketika terpotong karena Sabrina yang secara tiba-tiba mencubit perutnya

"ayo kita naik"ucap Sabrina mereka berdua lalu menaiki bianglala tersebut,nampak dari wajah Katsuragi terpancar perasaan malu dengan wajahnya yang memerah,

"wah... pemandanganya indah"ucap Sabrina

"Oey Midori-san eh!.... maksudku Mido-chan apa kau menyukai diriku?"ucap Katsuragi yang seketika membuat suasana sunyi

"kau ini bicara apa sih Ka-chan"

"oh begi-"

"tentu saja"ucap Sabrina secara tiba-tiba"tentu saja aku menyukaimu namun kau saja yang tidak peka,"

"begitu ya"

"namun jika kau tidak suka denganku,itu tak masalah"

"bukan begitu maksudku,"tiba-tiba wajah Katsuragi seketika memerah,

Sabrina lalu beranjak dari tempat duduknya dan secara tiba-tiba ia mencium dahi Katsuragi dengan hangat,Katsuragi yang baru pertama kali di cium oleh seorang perempuan selain keluarganya hanya bisa terdiam malu,

"kau senang?"

Katsuragi tidak menjawab dia hanya terdiam dengan wajah merah merona,sedangkan Sabrina hanya tersenyum senang,

setelah semua selesai mereka pun berjalan pulang bersama melewati jalan yang memilik sebuah sungai di sebelahnya,

nampak matahari yang mulai tenggelam menunjukan bahwa sudah mulai petang,mereka berdua berjalan sambil mengobrol tentang masa lalu mereka yang dicampakan oleh orang tua dan pemerintah,

"oh Mido-chan boleh aku minta buku ku kembali,karena buku itu cukup penting untuku"ucap Katsuragi sambil berjalan

"oh iya"Sabrina lalu merogoh tasnya dan mengambil buku milik Katsuragi "ini ambilah"

"terima kasih"Katsuragi lalu mengambil buku itu namun disaat dia mengambil buku itu Sabrina yang juga sedang berjalan tanpa sengaja tersandung sebuah akar pohon hingga membuatnya terjatuh dan menimpa Katsuragi yang sedang berdiri hingga membuat mereka berdua terjatuh,

"aduh maaf Ka-chan"

"bukuku!"ucap Katsuragi yang seketika mendorong Sabrina dan berlari kearah pagar pembatas dan melihat bukunya yang terjatuh di dalam sungai,"tidak.. semua informasi tentang Takano hilang"

Sabrina lalu menghampirinya"maafkan aku Ka-chan kau tidak apa-apa?"

"ya... bukuku hilang,"jawab Katsuragi dengan nada kecewa ia lalu merapihkan barang belanjaan mereka yang terjatuh dan berjalan meninggalkan Sabrina,Sabrina yang melihat hal itu lantas menghampiri Katsuragi

"aku akan ambilkan kau tunggu disini"ucap Sabrina sambil berusaha membuka jaketnya namun Katsuragi dengan cepat langsung menarik tangan Sabrina,

"tidak usah,ayo kita kembali"ucap Katsuragi

"tapi buku itu cukup penting bukan? akan ku ambilkan sebentar saja"

"kubilang tak usah! ayo kembali"Katsuragi lalu menarik tangan Sabrina

"tapi itu bukumu"

"tidak apa-apa"jawab Katsuragi,Sabrina yang merasa bersalah memiliki sebuah ide dikepalanya namun ia tetap merasa tak enak ketika mendengar Katsuragi mengucapkan "tak apa" sesampainya mereka dimarkas baru mereka yaitu sebuah 2 lantai apartemen lusuh yang berada tak jauh dari pabrik sebelumnya,

Katsuragi lalu menekan bel salah satu pintu darurat,

"siapa?"ucap seorang pria dari lubang kecil

"cepat buka pintunya,"ucap Katsuragi

menyadari bahwa suara orang yang didepan pintu adalah seorang kanselir dengan cepat anggota itu membukakan pintunya Katsuragi lalu masuk bersama Sabrina disana nampak banyak anggota yang sedang berdoa untuk teman mereka yang tewas di kejadian tadi siang,

"kau tak apa Dinata"tanya Katsuragi yang melihat Dinata sedang mengatur pergelangan tanganya yang sudah ia ganti dengan lengan buatan,

"tanganku hilang,namun aku tak apa"ucap Dinata"sial kenapa dia masih secepat dulu,gara-gara dia bom yang ku siapkan untuk akhir malah meledak karena dia menendangku begitu keras kearah rencana ku"batin Dinata

Katsuragi lalu berjalan naik kelantai atas untuk menaruh barang belanjaan ia lalu menata semuanya didalam kulkas yang cukup besar,

"untung kau tepat waktu kalau tidak mungkin kita tidak akan makan malam"ucap Natsumi yang nampak sedang mengaduk sepanci sup yang ia buat,

"maaf sedikit terlambat tadi Sabrina mengajaku ke suatu tempat"jawab Katsuragi dan mengambil minuman kesukaanya yang rasanya asam,

"eh... benarkah apa itu kencan?"

Katsuragi seketika tersedak minumanya ketika mendengar Natsumi bilang seperti itu"tentu tidak"jawab Katsuragi sambil memukul-mukul pelan dadanya,"kami hanya berbelanja dan makan saja"

"benarkah.....?"

"ya tentu"Katsuragi lalu menyetel musik di HP nya,

"oh!? ngomong-ngomong dimana Midori"

"dia bersamaku ta-"seketika omongan Katsuragi terhenti ketika menyadari bahwa Sabrina sudah pergi kembali ke tempat bukunya terjatuh"ya tuhan"Katsuragi lalu bergegas berjalan menuju tempat tadi,

SEMENTARA ITU

"oh itu dia"ucap Sabrina yang melihat buku tulis milik Katsuragi yang tersangkut di ranting yang berada di pinggiran sungai,ia lalu mencari tangga turun dan sesampainya dibawah dia dengan cepat melepas sepatunya dan jaket miliknya,namun tiba-tiba disaat ia mau masuk kedalam sungai dari belakang terdengar suara seorang laki-laki memperingatinya,

"jangan masuk kesitu,sungai itu dalam"

"hah!? Katsuragi?"Sabrina lalu membalikan badan dan melihat seorang pria dengan 2 buah Revolver tergantung di pinggangnya,"apa anda polisi?"

"ya aku polisi,dan jangan melompat itu berbahaya"ucap Peter dari atas tangga"dia belum mengenaliku? tidak salah lagi dia adalah salah satu kanselir"batinya,ia lalu memegang erat Revolvernya dan memfokuskan pandanganya.