Khawatir Evelyn sakit, Regan segera berjalan ke arah Evelyn namun dengan langkah yang senyap. Dia tidak ingin membangunkannya jika dia benar-benar sedang terlelap.
Maka dari itu, dia berhati-hati mendekatinya untuk memeriksa suhunya dan menghela napas lega ketika dahinya tidak terasa hangat
Namun, pada saat yang sama, matanya tertumbuk pada basah di pipinya dan dia segera mengerutkan kening.
Apakah dia menangis? Tapi mengapa?
Tanpa sadar, dia mengusap air matanya dengan jari dengan lembut mencoba menghapusnya. Namun, gerakannya membuat Evelyn terbangun.
Regan menegang ketika Evelyn bergerak. Dia hendak menarik tangannya karena dia takut bahwa Evelyn akan terkejut melihatnya begitu dekat.
Namun, kata-kata Rex tiba-tiba muncul dalam pikirannya, dia tidak menarik tangannya kembali.
Maka, ketika Evelyn membuka matanya dia menemukan Regan sangat dekat dengannya sehingga dia bahkan bisa merasakan napas hangatnya menerpa pipinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com