webnovel

OVERLORD INDONESIA

Pada tahun 2138, game virtual reality berkembang dengan pesat. Sebuah game online populer, Yggdrasil diam-diam menutup gamenya. Namun, satu pemain bernama Momonga memutuskan untuk tidak log out. Momonga kemudian berubah menjadi sesosok skeleton "penyihir yang paling kuat". Dunia terus berubah, dengan karakter non-pemain (NPC) yang mulai memiliki emosi. Tak memiliki orang tua, teman, atau tempat dalam masyarakat, pemuda bernama Momonga ini pun kemudian berusaha untuk mengambil alih dunia game yang baru ini. Seperti apa kehidupan baru yang akan dijalani Momonga didunia asing yang mirip dunia game yang pernah ia mainkan dengan kawan-kawannya itu. Langsung saja dibaca... Semoga kalian semua menikmatinya... Thx *** Author = Maruyama Kugane Artist = So-bin TL. = Tinta_Arang ***

Tinta_Arang · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
256 Chs

Iguvua

Dia akan kalah.

Cocytus memahami kenyataan ini.

Pasukannya kekurangan undead yang memiliki kecerdasan. Itulah alasan dari kekalahannya, dan adalah sesuatu yang harus dia khawatirkan dari awal, tapi Cocytus tidak membayangkan pasukannya selemah ini.

Cocytus menyesali pemikirannya yang dangkal. Ada cara untuk merubah gelombang yang berada pada situasi seperti ini, tapi ini bukan metode yang baik karena langkah tersebut sama dengan mengakui kekalahannya.

Di lain pihak, bagaimana dia bisa melaporkan kegagalan ini kepada tuannya? Cocytus mengambil gulungan 'Message. Siapa yang dia hubungi pada saat yang sangat krusial seperti ini --

"...Apakah ini adalah Demiurge?"

[Ya temanku. Tak kusangka kamu akan menghubungiku, apakah ada sesuatu yang terjadi?]

Suara tenang terdengar di otak Cocytus. Kecerdasan Demiurge adalah yang paling tinggi di Nazarick, dia mungkin bisa memikirkan sebuah solusi.

Di lain pihak, Demiurge adalah salah satu rival Cocytus, jadi Cocytus tidak terlalu senang meminta pertolongannya. Tapi menghindari kekalahan adalah yang paling utama, bagaimana bisa pasukan dari Great Tomb of Nazarick menjadi gagal? Untuk menghindari kekalahan dalam pertempuran, Cocytus membuang harga dirinya dan merendahkan kepalanya untuk meminta bantuan.

"Sebenarnya-"

Setelah menggunakan gulungan untuk menjelaskan situasi saat ini, Demiurge yang mendengarkan tanpa berkata apapun memberikan helaan nafas yang bermasalah.

[Dan apa yang kamu butuhkan dariku?]

"Aku ingin meminjam kebijaksanaanmu, pertempuran akan kalah jika terus seperti ini. Aku bisa menerima jika itu adalah pertarungan pribadiku, tapi aku tidak ingin Nazarick dan Supreme Being menjadi malu karena ini."

[Apakah Ainz-sama benar-benar ingin menang?]

"Apa maksudmu dengan ini?"

[Yang aku bilang adalah mengapa Ainz-sama membentuk pasukan yang terdiri dari bawahan serendah itu.]

Cocytus juga ragu tentang ini. Dia tidak bisa memahami mengapa mereka harus membentuk sebuah pasukan dari bawahan yang terendah di Great Tomb of Nazarick.

"...Ainz-sama pasti memiliki alasannya, tapi apa tujuannya?"

[..Aku bisa memikirkan beberapa kemungkinan.]

Seperti yang diduga dari Demiurge - Cocytus tidak menyatakan ini keras-keras dan menyimpan rasa hormat di hatinya.

[Biar kutanya sesuatu padamu...Cocytus. Kamu telah berada di tempat ini sudah berapa hari hingga sekarang, bukankah kamu seharusnya telah mengumpulkan informasi tentang lizardmen sebelum menyerang?]

Demiurge memang benar. Tapi-

"Tapi Ainz-sama menyuruhku untuk mengalahkan mereka dengan pasukan yang diberikan, dan untuk melakukannya dalam konfrontasi langsung."

[Itu mungkin benar, tapi aku ingin kamu memikirkan ini dengan hati-hati, Cocytus. Hal yang terpenting seharusnya adalah hasil macam apa yang ingin kamu persembahkan kepada Ainz-sama, ya kan? Jika tujuannya adalah kehancuran desa, kamu harus mempertimbangkan cara terbaik untuk melakukan ini, benar khan?]

Cocytus tidak bisa menjawab, Demiurge tepat mengenai sasaran.

[Ainz-sama pasti telah mempertimbangkan semua ini ketika dia memberikan bawahan-bawahan itu kepadamu.]

"...Maksudmu Ainz-sama sengaja memberiku pasukan sehingga aku tidak bisa memenangkan pertempuran?"

[Kemungkinan itu sangat tinggi. Jika kamu telah mengumpulkan informasi sebelumnya, mungkin bisa menyadari bahwa kekuatan yang ada di tanganmu tidak cukup untuk mengambil alih desa. Jika begitu, kamu seharusnya melaporkan kepada Ainz-sama bahwa 'pasukan yang sekarang tidak cukup untuk menyelesaikan misi, saya akan membutuhkan bala bantuan tambahan'. Itulah seharusnya tujuan dari Ainz-sama.]

Itu artinya Cocytus harus memahami tujuan sebenarnya yang sang tuang. Dia seharusnya tidak hanya mengikuti perintah begitu saja dan harus membuat beberapa perubahan ketika menjalankan. Itulah yang ingin coba Demiurge sampaikan.

[Ini adalah cara dari Ainz-sama untuk merubah cara berpikir kita. Tapi Ainz-sama kelihatannya juga memiliki tujuan lain...]

"Apa itu?"

Cocytus bertanya kepada Demiurge dalam keadaan panik. Dia sudah membuat satu kesalahan, dia tidak ingin mengambil resiko melakukan kesalahan lain.

[Ainz-sama mengirimkan pesan ke desa, tapi tidak ingin menyebut nama Nazarick. Dia juga melarangmu memasuki medan. Itu artinya-]

Cocytus menelan ludah dan menunggu Demiurge meneruskannya. Tapi Demiurge tidak melanjutkan.

[Urg! Cocytus, maafkan aku, aku memiliki masalah darurat yang harus kubereskan. Maaf tapi aku harus pergi, semoga kamu memperoleh kemenangan.]

Demiurge memutuskan komunikasi tiba-tiba dan 'Message' pun berakhir.

Cocytus bisa menerka apa yang membuat Demiurge yang tenang dan dapat menguasai diri menjadi bingung. Dia menolehkan matanya kepada seseorang di ruangan itu. Dia melihat Entoma dengan santai merobek talisman yang rusak dari dahinya.

Bagi seorang Talismancer untuk menggunakan talisman artinya-

Semuanya sudah terlamat.

Sudah waktunya mengirimkan undead yang ditahan hingga saat terakhir. Kartu as. Tapi apakah ini adalah tujuan dari tuannya?

Ini mungkin adalah pertama kalinya Cocytus yang memikirkan tujuan dibalik perintah tuannya. Tapi dia hanya bisa mendapatkan satu kesimpulan.

Cocytus mengaktifkan mantra 'Message'.

"Komandan Lich, aku memerintahkanmu untuk menyerang. Tunjukkan kepada lizardmen kekuatan yang sebenarnya."

---

Sebuah jubah yang tua dan mewah menutupi tubuh yang hanya tersisa kulit dan tulang. Salah satu tangannya menggenggam tongkat yang memilin. Wajahnya yang membusuk dan hanya tinggal kulit yang menutupi tengkorak dengan mata jahat yang penuh kecerdasan pada lubangnya. Energi negatif yang terpancarkan menutupi seluruh tubuhnya seperti kabur tipis.

Magic Caster Undead - seorang Lich.

Undead tersebut mematuhi perintah Cocytus dan melihat ke arah wet land. Dia lalu memberikan perintah kepada Blood Meat Hulk yang ada di belakangnya. Mereka adalah undead dengan otot merah yang segar dan lemak, diciptakan oleh Supreme Being sama sepertinya.

"Bunuh ketiga lizardmen itu."

Kedua Blood Meat Hulk mematuhi perintah dan berjalan menuju ketiga lizardmen yang menghancurkan skeleton rider.

Meskipun Blood Meat Hulk adalah undead tingkat rendah yang hanya bisa menyerang dengan kekuatan kasar, mereka memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri. Jika mereka menghadapi serangan fisik level yang sama dengan mereka, mereka bisa mengulur waktu.

Lich sangat yakin Bloof Meat Hulk akan memberikan waktu yang cukup.

Ini bukanlah strategi yang bagus. Sebagai seorang magic caster, Lich tidak bagus dalam pertempuran jarak dekat, jadi dengan adanya Bloof Meat Hulk di dekatnya untuk melindungi dia adalah cara yang tidak biasa untuk bertarung.

Namun dia tidak bisa menggunakan taktik tersebut.

Perintah yang dia terima adalah 'tunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya'. Oleh sebab itu, dia harus mengambil markas lizardmen sendirian dengan kekuatannya yang luar biasa.

Saat Lich mulai maju, wajahnya yang menakutkan tertawa lirih.

Dia merasa ini terlalu mudah.

Sebagai ciptaan dari Supreme Being Ainz Ooal Gown, dia jauh lebih unggul dari Lich yang muncul secara otomatis di Nazarick, dan misinya kali ini adalah untuk menunjukkan kekuatannya kepada lizardmen.

Dia bersumpah untuk menang dengan nama tuannya.

"Aku, Iguvua, akan mempersembahkan kemenangan ini untuk tuanku."

Setelah selesai menghabisi undead beast, lizarmen merundukkan bahu mereka karena lelah dan menghela nafas lega. Mereka sedih dengan kehilangan dalam pertempuran ini, tapi juga dapat sedikit tersenyum.

Ada banyak yang terluka, tapi mereka menilai dirinya beruntung karena tidak kehilangan lebih banyak lagi. Jika peri-peri wetland tidak bergabung dalam keributan... Tidak, jika peri-peri itu terlambat muncul, formasi mereka akan hancur dan mereka akan terpaksa mundur.

"Ayo pergi."

Ketua Warrior berkata, mengumumkan awal dari pertarungan selanjutnya.

Semuanya menjadi lemah karena kelelahan, dan hanya bisa mengangkat senjata mereka setelah beberapa saat, dan terlihat sangat lelah untuk menggenggamnya. Mereka mungkin lelah, tapi perang belum selesai.

Mereka dibutuhkan untuk menghadapi zombie-zombie di kejauhan dan bertahan terhadap pasukan tambahan dari musuh.

"Baiklah, bawa yang terluka berat kembali ke desa, yang lainnya ikuti aku-"

Sebuah ledakan api yang tiba-tiba memotong ucapannya menjadi pendek.

Sebuah gelombang panas memancar keluar ke sekeliling, dua peri itu terkena ledakan api dan bergoyang-goyang lemah.

Setelah api padam tanpa jejak, penampilan kedua peri itu sangat mengerikan. Mereka hampir roboh karena satu serangan itu.

Sebelum siapapun bisa berteriak, api tersebut meledak lagi. Peri-peri tersebut tidak bisa bertahan dari serangan itu dan tubuh mereka mulai hancur, lumat kedalam api.

Peri-peri kuat yang menunjukkan kekuatan yang tak tertandingi melawan undead beast telah hilang. Lizardmen yang ada disana tidak bisa memproses apa yang baru saja terjadi dan terperangah akibatnya.

Apa yang terjadi?

Mereka tahu peri-peri wetland telah hancur, tapi mereka menolak kenyataan ini. Jika dua peri wetland benar-benar dikalahkan, itu artinya ada monster yang lebih kuat dari mereka sedang mendekat.

Lizardmen tidak bisa menahan kebingungan mereka dan melihat ke sekeliling dengan ketakutan. Ketika mereka melihat seorang undead di kejauhan, sebuah bola api meluncur dari tangannya sekali lagi.

Bola api dengan ukuran sebesar kepala manusia terbang menembus udara dan meledak pada titik letak dari unit lizardmen.

Biasanya, api akan padam ketika bersentuhan dengan air, tapi bola api ini adalah fenomena magic dan mengabaikan hal lumrah semacam itu. Ketika bola api itu menyentuh permukaan air, diapun meledak seakan telah bersentuhan dengan tanah yang solid, membuat topan api.

Api yang meledak menelan beberapa lizardmen - dan hilang.