"...."
"Tapi tentu kau bisa bertanya ke Oma sendiri jika tidak percaya."
Detik itu juga, waktu terasa melambat bagi Apo Nattawin. Sang Omega tidak bisa membayangkan aan tersebut, sampai-sampai hanya diam ketika tengkuknya ditarik paksa.
"Umnnh!!"
"Oeeeeeeeeee"
Lalu ditenggelamkan dalam ciuman tanpa rencana. Sangat kasar. Sangat penuh dengan amarah, walau bukan kepada dirinya. Ya, tapi memang sedikit terburu-buru. Paing bahkan menekan jemari di bagian leher Apo. Pindah ke pipi, lalu memasukkan lidahnya ke dalam tanpa berjeda. Dia menjelajah seluruh tempat hangat di dalam ruang tersebut. Menggurat bibir atas dan bawah bergantian, dan itu terulang meski Blau Er masih menangis karena bunyi benturan pintu.
"Nnhh mmhh " desah Apo sembari meremas lengan sang Alpha. Dia pun lemas karena terlampau syok, sampai-sampai nyaris merosot jika Paing tidak menahannya dengan kedua tangan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com