Pagi, 13 juli 2016
"hari ini adalah hari pertama masuk kelas gue nggak boleh terlambat" shun berangkat ke sekolahnya sesampainya disana ia terkejut karna tidak ada seorang dan hanya ada tukang bersih-bersih bahkan satpam baru mau membuka gerbang "wah semangat sekali kamu anak baru ya" kata satpam itu,"gue lupa kalo masuk jam 06.00 cuma buat hari orientasi" kemudian jun yang juga baru sampai menyapa shun "woy shun sepertinya loe semangat banget buat masuk kelas" shun terlihat lega karna ada orang yang seperti dia "jadi loe salah jam juga ya" "nggak kok gue pengin latihan pagi aja buat ekskul voli" wajah shun semakin kesal "jadi gue aja yang salah ya kalo gitu gue jalan² aja deh buat liat-liat" shun akhirnya memilih untuk jalan-jalan sambil melihat sekolahnya, saat jalan-jalan ia terkejut karna ada seseorang di dalam sebuah ruangan dan ternyata itu adalah diana yang sedang asyik mengetik di ruang osis dan sepertinya shun punya akal untuk menjahili diana, shun mematikan sikring lampu untuk ruang osis karna masih sangat pagi ruang itu terlihat gelap menakutkan dan shun mulai memukul-mukul pintu bukannya takut diana malah membuka pintu dan menemukan shun "apa loe lakukan!?" sebuah tendangan tepat melayang ke wajah shun dan shun terjatuh sambil kesakitan "aaaargh sakit!?" ketua osis yang baru datang bingung melihat mereka berdua "apa yang kalian lakukan pagi-pagi begini" shun melihat sebuah kesemapatan untuk kabur "aaaaaah apa itu" sambil menunjuk ke atas shun pun kabur "woy tunggu!!!!" diana mebiarkannya karna masih sibuk dengan kerjaannya shun pun sampai kekelasnya sambil kelelahan "haaaaa.... akhirnya aku bisa kabur" sesampainya di kelas shun melihat ada orang lain selain dia "arisa sepertinya loe nggak berubah ya dari smp tetap datang lebih awal" ternyata orang itu adalah arisa teman smpnya shun "tidak juga, jam tanganku rusak jadi gue datangnya terlalu cepat" karna datang lebih awal shun bisa memilih kursi sesukanya, setelah melihat-lihat ia memilih kursi yang ada di belakang tepatnya di samping arisa "kemana aja loe arisa kok nggak ada waktu orientasi siswa baru" arisa yang sibuk menulis berhenti sejenak "jadi loe masih bodoh seperti biasa ya,kan gue di undang untuk masuk sekolah ini jadi gue gak wajib ikut acara yang begituan,tapi kok loe yang bukan undangan bisa masuk kelas A" shun pun juga kurang mengerti kenapa ia bisa di kelas A "entah kenapa gue juga nggak ngerti katanya sih nilai test gue yang tertinggi diantara seluruh siswa baru" arisa melanjutkan menulisnya "seperti biasa si bodoh yang beruntung ya" shun mengeluarkan headphonenya dan mendengarkan musik kesukaannya
Seorang guru akhirnya masuk ke kelas shun dan ia memperkenalkan diri "perkenalkan nama bapak robert alves bisa panggil saya pak robert jadi mulai sekarang saya adalah wali kelas kalian yaitu kelas 1-A saya sangat bangga sekali karna bisa jadi wali kelas di sini bisa di bilang kelas ini adalah kumpulan orang jenius" shun kurang paham dengan maksud kelas jenius bertanya kepada arisa "arisa apa sih maksud bapak itu dengan kelas unggulan" arisa mulai menjelaskan kepada shun "kebodohan mu ternyata masih ada, jadi gini di sekolah ini kelasnya terbagi jadi 5 kelas dari A-E dan setiap kelas memiliki kelebihan masing-masing contohnya kelas A yang berisikan orang yang di undang masuk sini karna jeniusannya atau karna mereka lulus tes dengan nilai yang sangat baik dalam segala bidang karna beruntung seperti loe" shun mulai sedikit paham "pantas saja hampir setengah orang yang di kelas sini tidak ada waktu orientasi kemudian bagaimana dengan kelas lain?" arisa melanjutkan ceritanya "kalo kelas B itu karna mereka hebat dalam akademik kemudian kelas C unggul dalam musik dan seni adapun kelas D unggul dalam hal olahraga dan yang terakhir adalah kelas E kalo mereka sih unggul dalam uang mereka isinya adalah para orang kaya" shun pun mulai mengerti "jadi ada juga kelas buat orang kaya" kemudian pak robert menulis sesuatu di papan tulis yang bertuliskan "Ketua kelas" "hari ini kita akan memilih ketua kelas jadi ada yang bersedia sebelum saya tunjuk" seluruh siswa tampak diam seakan-akan tidak mau dipilih, shun tiba-tiba mengangkat tangan "bagaimana kita undi saja kan semua orang disini jenius jadi pasti semuanya bisa jadi ketua kelas" pak robert langsung setuju dengan pendapat shun "bagus sekali kalo begitu langsung saja kita undi" pengundian pun di mulai dan keluar sebuah nama yaitu shun william "selamat ketua kelas kita adalah shun william"kata pak robert, shun hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa "padahal gue nggak pernah kena yang begituan tapi kok bisa memang hari ini hari sial gue" arisa tertawa kecil "mohon kerjasamanya ketua"
Bel berbunyi tanda waktu istirahat makan siang di mulai shun yang kurang suka makan di keramaian mencari tempat untuk makan, saat sedang mencari-cari tempat untuk makan ternyata ia menemukan diana yang sedang asyik makan bekalnya "hei pink lagi sendirian ya" diana langsung berdiri dan menginjak kaki shun "arrrrgh sakit tau tapi enak juga bisa di injak oleh orang cantik" mendengar hal itu diana langsung mengangkat kakinya dan duduk kembali untuk makan bekalnya tadi "jadi apa yang loe lakukan disini" diana masih melanjutkan makannya "baiklah baiklah gue minta maaf buat yang tadi pagi tapi keren juga loe nggak ada takut-takutnya" diana masih melanjutkan makannya "oy loe dengar nggak sih" setelah selesai diana langsung merapikan bekalnya dan meninggalkan shun tanpa sepatah katapun "apaan sih dia kok cuma diam aja apa dia benar-benar marah aah bukan urusanku yang penting makan dulu" saat shun akan mulai makan ternyata bel masuk sudah berbunyi "aaaaaaaah betapa sialnya gue"
Bel berbunyi waktu pulang sekolah dan shun merapikan bukunya dan bersiap untuk pulang "akhirnya waktu pulang sekolah,oh iya arisa loe masuk ekskul apa?" arisa berdiri dari kursinya "gue bakal masuk ekskul sains" shun juga berdiri dari kursinya "benar juga itu emang cocok buat loe" kemudian shun keluar kelas bersama arisa,saat mereka berdua berjalan di lorong tiba-tiba saja ada yang memanggil shun "oy shun tunggu gue" ternyata itu adalah max dan max menghampiri shun dan arisa "jadi loe udah punya pacar ya shun" mendengar hal itu shun langsung membantah "bukan-bukan dia adalah teman gue waktu smp" arisa juga membantah "mana mungkin gue pacaran sama orang bodoh ini" max tertawa mendengar mereka berdua "hahahaha kalian bisa jadi pasangan yang cocok loh, perkenalkan nama gue maxhill leonardo bisa di panggil max jadi nama loe siapa" arisa juga memperkenalkan diri "nama gue arisa watson" max bingung karna arisa seperti tidak mengenalnya "jadi loe nggak tau siapa gue,gue ini artis loh" arisa mulai bingung "maaf gue jarang nonton tv" max pun kecewa karna masih ada yang tidak mengenalnya,shun penasaran ekskul apa yang akan di ikuti oleh artis "jadi max loe ikut ekskul apa?" max mulai memperlihatkan wajah ke artisannya "tentu saja gue tidak ikut ekskul apa-apa karna gue artis" kemudian max melihat jamnya dan pergi karna harus bergegas "maaf ya gue ada kerjaan" arisa juga ternyata mau pergi karna ekskul akan di mulai "maaf ya gue juga harus pergi" shun bingung memilih ekskul apa dan akhirnya ia tidak ikut ekskul apa-apa kemudian ia memilih untuk pulang kerumah tetapi sebelum itu ia harus mengambil kunci rumahnya yang ada pada kakanya, ia pun menuju ruang osis sesampainya ia di ruang osis ia melihat kakanya berdua dengan seorang cewek yang tidak di kenalnya "permisi" Shun masuk ke ruang OSIS "jadi ada perlu apa Shun?" Shun melihat ke arah meja dan di sanaa Ada sebuah surat "wow wow ini kan surat cinta jadi ketua di tembak olehnya" Shin marah dan langsung memukul Shun "bukan begitu bodoh" wanita tadi melihat jam dan pergi "maaf ya nanti lagi kita bahas ini" "baiklah kalau begitu" Shun yang masih kesakitan penasaran dengan surat itu "jadi itu surat apa" Shin sambil memegang surat itu menjelaskan kepada Shun "katanya dia menemukan surat ini di laci mejanya dan di surat ini tertulis dari Axel tapi saat kutanya apakah di akan menerimanya katanya dia menolak karena masih mencintai seseorang" Shun malah jadi bingung "terus apa hubungannya dengan OSIS" kemudian Shin duduk di kursi "cewek itu bingung bagaimana menolaknya karna ini berhubungan dengan masalah tim voli, Axel adalah Ace tim voli dan ia adalah manajer di sana jadi sebagai OSIS kami harus menyelesaikan masalah ini" Shun akhirnya mulai paham inti masalahnya "jadi kakak harus membantu masalah cewek itu" "yah begitulah" Shun hampir melupakan sesuatu "oh iya gue kesini mau ambil kunci rumah" Shin memperlihatkan wajah bingung "kan udah gue kasih ke Jun tadi pagi, jadi dia belum bilang ya" Shun sangat terkejut "apaaaaa!? Jadi ini emang hari sialku ya" Shun langsung pergi menuju gedung olahraga untuk mencari Jun "dasar adik bodoh"
Di perjalanan Shun terhenti di dekat taman Karna haus ia membeli minuman di mesin minuman otomatis kemudian dia duduk untuk menikmati minumannya "mungkin Jun masih latihan lebih baik gue santuy dulu" tiba-tiba ia mendengar sesuatu di belakangnya saat ia menoleh ternyata ada dua orang yang wanita dan pria yang sedang bicara serius langsung saja ia bersembunyi di bawah kursi itu "itukan Diana kenapa bisa dengan axel" ternyata wanita itu adalah diana"jadi apa mau mu Axel?" Shun makin terkejut mendengar nama Axel "jadi itu yang namanya Axel" Axel mulai menjelaskan maksudnya dengan wajah serius "Diana selama ini gue ada rasa sama loe jadi mau nggak loe jadi pacar gue!?" shun sangat terkejut mendengar hal itu "hah,tapi maaf gue nggak bisa" Diana langsung menolaknya "begitu ya jadi gue di tolak kalau begitu gue pergi dulu" Axel pergi meninggalkan Diana "woy keluar bocah hentai" Diana menendang kursi itu kemudian shun keluar "jadi loe tau gue di sini?" Diana langsung mengambil minuman Shun dan menghabiskannya kemudian ia terlihat sangat kelelahan "waduh gugup banget rasanya gue mau mati" Shun kebingungan karna melihat Diana yang kelelahan "gue kira loe baik-baik saja ternyata loe bisa gugup juga" Diana mulai baikan "tentu saja gue juga manusia" Shun mulai menemukan solusi dari masalah wanita tadi "makasih ya loe bantu gue " Diana bingung apa yang di bicarakan Shun "tunggu dulu gue bantu loe apa?" Shun menjelaskan masalah yang tadi dan Diana akhirnya memahaminya "kalau begitu loe harus ikut gue" Diana bingung harus kemana "kita mau kemana?" "Yang penting ikut dulu" mereka berdua menuju gedung olahraga
Sesampainya di gedung olahraga mereka tidak melihat wanita itu dan Shun memanggil Jun yang sedang beristirahat di pinggir lapangan "oy Jun" Shun menanyakan dimana wanita itu ternyata wanita itu sedang mengambil sesuatu di gudang kemudian Diana dan Shun bergegas ke sana
Mereka berdua akhirnya bertemu dengan wanita itu "akhirnya kita bertemu bisa bicara sebentar" wanita itu meletakkan bola yang ada di tangannya dan lari tapi Diana langsung menghalanginya kemudian wanita itu terjatuh sampai pingsan "sepertinya gue berlebihan" Shun lagi-lagi bingung Dengan kekuatan Diana "kayanya pernah ada deh adegan kaya gini" mereka pun membawa wanita itu ke UKS
Wanita itu sadarkan diri "akhirnya loe bangun juga maaf ya kayanya Diana terlalu berlebihan" Diana langsung meminta maaf "maaf sepertinya gue berlebihan banget" wanita itu masih memegangi kepalanya karna kesakitan, Shun langsung mengeluarkan kan surat yang tadi "langsung saja surat ini loe yang nuliskan?" Wanita itu terkejut "hah mana mungkin gue nulis surat buat gue sendiri sudah kubilang itu surat cinta dari Axel" kemudian diana memperlihatkan video yang di ambil diam-diam saat Axel menembaknya "terus ini apa?" Wanita itu semakin terkejut "jadi dia pria brengsek padahal belum gue tolak udah cari cewek lain" Shun semakin kesal dan ia mengeluarkan jurus terakhirnya "jadi loe belum mengakuinya kalau loe masih cinta kan sama Shin william,Ayumi?" Diana dan Ayumi terkejut setengah mati "apa maksudmu gue nggak ngerti dan juga darimana loe tau nama gue!?" Shun mulai menghela nafas panjang "loe adalah mantan pacar Shin william kan? Tapi kemudian loe selingkuh dengan Axel tapi Shin tidak tahu kalau loe selingkuh dengan Axel dan memilih putus dengan Shin beberapa tahun kemudian loe menyadari kalau Shin lebih baik dari Axel karna Shin adalah ketua OSIS jadi loe bikin surat cinta palsu supaya Shin tau kalo loe nggak bisa move on darinya!?" Ayumi menyerah "loe benar tapi darimana loe tau kalo surat itu palsu dan bagaimana loe tau kalo gue pernah pacaran sama Shin!?" Shun memandangi surat itu lagi "tentu saja ini palsu mana mungkin ada pria sekeren Axel mau menulis surat kemudian kata-kata ini adalah kata-kata seorang cewek bukan seorang cowok oh iya lebih baik keluar kakak!" Kemudian pintu UKS terbuka dan masuklah Shin yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka "sudah gue bilang panggil gue ketua!" Diana terkejut kalau Shun adalah adik dari shin, air mata Ayumi mulai mengalir "bisa tinggalkan kami berdua!?" Shun dan Diana pergi keluar "jadi gue ketahuan maaf ya shin" shin memandangi surat itu "jadi ini sebuah kebohongan ya tapi gue seneng kok kalau Loe mau jujur" Ayumi menghapus air matanya "kalau begitu loe mau balikan sama gue" Shin terdiam sebentar kemudian ia mencium kening Ayumi "maaf gue bukan sampah daur ulang yang bisa loe ambil setelah di buang gue juga punya hati dan juga gue benci dengan seorang pembohong" Shin pun pergi meninggalkan UKS dan Ayumi menangis menyesali perbuatannya
Diana masih bingung kok bisa Shun tau kalo Ayumi selingkuh "loe kok bisa tahu kalau Ayumi itu selingkuh dengan Axel" Shun memperlihatkan wajah mengejek "heeeh jadi loe penasaran juga?" Diana mencubit pipi shun "sakit tau" "cepat ceritakan saja" Shun menghela nafas panjang "baiklah gue bakal cerita, saa itu gue masih kelas 1 SMP dan shin kelas 3 SMP saat itu gue bingung kenapa dia pulang telat Mulu jadi gue ikutin aja ternyata dia bertemu seorang cewek dan itu adalah Ayumi mereka berdua sangat bahagia saat bersama dan gue paham kalo mereka berdua pacaran beberapa bulan kemudian saat Jun mengajak gue buat nonton pertandingan voli saa itu tim dari Axel belum bermain jadi ada beberapa pemain yang berada di luar saat gue santai gak sengaja gue lihat Ayumi berduaan dengan Axel mereka terlihat sangat mesra benar saja malamnya Shin terlihat sangat sedih dan hanya mengurung diri di kamar paginya ia baru cerita kalo dia baru di putusin pacarnya dan gue tanya apa alasannya katanya ia mau fokus ujian gue juga nggak sanggup cerita jadi gue biarin aja dan ternyata sekarang Malay terungkap" diana paham dan merasa senang dengan masalah ini karna ia bisa tahu cerita kelam dari Shin "jadi begitu ternyata loe adik yang baik ya" Shun mulai tersipu malu kemudian ia baru ingat ia harus mengambil kunci rumah ke Jun "maaf gue ada urusan" Shun berlari tetapi ia terkejut karna Shin sudah memegangi kunci rumah "ayo kita pulang shun Dan juga makasih ya loe udah bantu gue sebagai rasa terima kasihku bagaimana kalo kita beli lumpia" Shun sangat senang karna bisa makan lumpia lagi