Rasa pusing yang sempat hinggap kini perlahan memudar. Sean dengan lekat menatap seseorang di sampingnya. Ini halusinasi atau bagaimana? Apa iya gadis cengeng itu ada di sini? Di apartemennya?
Masih dengan kebingungan yang ada Sean menyentuh pipi mulus itu. Sentuhannya terasa nyata di jari. Sean kembali memiringkan wajah, lalu mengecup lembut pipi dan bibir ranumnya yang menggoda. Tidak salah lagi, ini memang nyata. Nyata kalau Reva sudah berada di lingkungannya lagi. Senyum Sean mengembang, dengan gerakan cepat dia menyelusup masuk, lalu naik ke atas tubuh Reva.
Reva yang merasa tidurnya terusik sontak saja membuka mata. Saat matanya terbuka, dia kaget bukan kepalang mendapati tubuhnya sudah dihimpit oleh Sean. Ya Tuhan, rasanya Reva baru tidur, tetapi sudah dibangunkan lagi.
"Sejak kapan kamu di sini?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com