"Laporan kami terima, akan kami selidiki secepatnya. Mungkin akan ada tim kami akan ke rumah sakit untuk bertemu saksi, apa bisa?"
Rega menatap kedua pria yang duduk di kanan dan kirinya. Terlihat mereka mengangguk, Rega pun memperbolehkan pihak berwajib bertemu Reva. Karena mau bagaimanapun, memang hanya Reva saksi satu-satunya di sana.
"Tapi untuk saat ini Adik saya masih syok, Pak."
"Kami paham dan memaklumi, Mas. Tidak apa, kami akan bertanya secara perlahan."
Rega kembali mengangguk. Setelah selesai membuat laporan ketiga pria itu ke luar dari kantor polisi. Satu langkah sudah mereka jalani, itu artinya tidak akan ada kata ampun untuk pelaku. Keputusan ini memang mereka ambil setelah tahu sedikit kronologi semalam. Andai Sean tidak gerak cepat, yang jadi korban adalah Reva dan anaknya. Dari sini mereka bisa menyimpulkan, sasaran mereka adalah Reva.
"Sebenarnya gue ga mau suuzon ya, tapi gue mikir ini ada campur tangan Jihan."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com