webnovel

siapa dia ?!

Setelah beberapa hari terlewat semenjak kepulangan Sam dan Lucy ke Grandia , hari-hari berjalan seperti biasa . Semuanya tampak baik-baik saja , namun sahabat dan keluarga mereka masih belum henti untuk datang ke kediaman mereka , dan itu tugas Lucy lah untuk menyambut mereka .

Sampai suatu sore , bel pintu kediaman mereka berbunyi . Lucy berfikir sejenak , siapa lagi yang datang untuk mengucapkan selamat secara lan Bugsung .

Dengan tergesa - gesa Lucy membuka pintu rumahnya , bukannya sahabat atau keluarga yang Lucy jumpai . Melainkan seorang wanita berambut ikal berwarna hitam pekat dan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang tengah berdiri di hadapannya saat ini .

Dengan tatapan dan perasaan bingung Lucy bertanya .

" Maaf , nyonya mencari siapa ? ".

" Apa aku bisa bertemu dengan tuan Samuel Lewis ? ". Wanita itu terlihat tidak senang .

" Sam ? , Oh dia sedang di kantor ? , Ada perlu apa ? ". Lucy melemparkan senyum.

Wanita tadi kemudian melirik ke arah anak laki-laki yang saat ini berada di sampingnya seraya Menghela nafas panjang.

" Dia menyebut nama Sam begitu santai ? , Siapa wanita ini ? ". Batin wanita itu .

Anak kecil yang tadi berdiri di samping wanita tersebut kemudian terlihat sedih dan mengatakan ,

" Momy , apakah kita tidak bisa bertemu dengannya saat ini ? ". Anak itu menarik dress wanita yang tak lain adalah ibunya .

" Tenang sayang , kita akan segera bertemu ! ". Mengusap kepala anaknya .

Lucy yang tampak semakin bingung itu kembali bertanya dengan raut curiga .

" Maaf nyonya , masuklah terlebih dahulu . Aku akan membuatkan kalian minum ! ". Menawarkan masuk .

" Tidak perlu , kami akan pergi sekarang . Tolong sampaikan saja bahwa dia bisa menemui ku di 115 , dia akan mengetahuinya ! ". Sembari membalikan badannya .

" Maaf nyonya boleh aku tau namamu ? ". Lucy menanyakan namanya sebelum pergi .

" Hana ! , ". Melangkahkan kakinya pergi sambil menggenggam tangan anak lelakinya.

Anak itu tengah menatap ke arah Lucy dengan mata berkaca-kaca . Terdengar suara lirih dari mulutnya .

" Momy , siapa wanita itu ? ". Menarik tangan ibunya .

" Kita tanyakan nanti saat kita bertemu dengannya ! ". Hana tersenyum di depan anaknya .

Lucy terlihat semakin bingung , saat ini dalam benaknya ada begitu banyak pertanyaan . Tanpa pikir panjang dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Sam .

Saat itu Sam tengah membaca beberapa dokumen di ruangannya .

Melihat ke arah ponsel yang berdering .

" Ya istriku , ada apa ? ". Dengan suara halus menyapa Lucy di ponsel .

" Sayang , tadi ada seorang wanita dan anak kecil kerumah . Mereka mencarimu ! ". Jelas Lucy dengan cepat .

" Wanita ? , Anak kecil ? ". Sam bertanya bingung .

" Iya , wanita dengan rambut ikal berwarna hitam ! ". Lucy terlihat cemas saat ini .

" Apa dia meninggalkan pesan ? ". Sam menyelidik Lucy .

" Dia hanya mengatakan padaku , bahwa dia meminta mu untuk menemuinya di 115 ? ". Jawab Lucy ragu-ragu.

Mendengar jawaban Lucy , Sam seperti mendapat Sambaran petir .

" 115 !? ". Gumam Sam pelan .

" Iya ! , Ada apa ? , Apa yang dia maksud 115 Sam ? ". Tanya Lucy curiga .

" Tidak , baiklah kalo begitu ! , Aku juga tidak mengerti apa yang wanita itu maksud ! ". Mencoba menyembunyikan sesuatu dari Lucy . Namun Lucy tampak tidak bodoh , dia tidak begitu saja percaya padanya .

" Baiklah kalo begitu , aku sudah menyampaikannya pada mu . Jika kamu rasa tidak penting aku akan mematikan teleponnya sekarang ? ". Ucap Lucy mencoba santai

" Iya , aku masih banyak pekerjaan ! , Sepertinya malam ini akan sedikit terlambat untuk pulang ! ". Ucap Sam .

" Iya , kalo begitu jaga diri baik-baik . Jangan lupa untuk makan malam ! ". Ucap Lucy penuh perhatian

" Oke istriku sayang , aku mencintaimu ! " Seraya mematikan ponselnya .

Di rumahnya saat ini Lucy merasa Sam sedang menyembunyikan sesuatu darinya . Sedangkan Sam terlihat berfikir keras dengan hal barusan .

" Untuk apa dia kembali lagi ? , Seorang anak ? , Huh .... Dia pikir dia siapa ". Sam tersenyum licik .

" Sepertinya aku harus menemuinya malam ini untuk mengetahui maksudnya ". Tatapan mata Sam terlihat sangat tajam dan dengan suara arogan .

Sedangkan Hana yang kembali ke kediamannya saat itu tengah menenangkan tangisan anak lelakinya .

" Momy ... Aku ingin bertemu Daddy ! ". Isak anak lelakinya .

" Collin , Daddy akan segera menemui kita percayalah pada ucapan momy ! ". Memeluk buah hatinya dengan wajah sedih.

" Mom , apakah wanita yang tadi itu pacar Daddy ? ". Menyeka air matanya lalu menatap ibunya penuh harap .

" Momy akan menanyakannya nanti , saat kita bertemu Daddy ! ". Hana tersenyum manis untuk Collin.

Di tempat berbeda Lucy yang menaruh curiga pada Sam . Berencana untuk menguntitnya saat ini , menggunakan pakaian yang tidak mencolok dan menutupi wajahnya dengan masker dan kaca mata .

" Aku merasa sangat konyol saat ini , tapi aku harus mencari tau sesuatu . Apa yang dia rahasiakan dariku ? ". Lucy duduk di sebuah kursi taman di area depan kantor crown grup , Menunggu Sam keluar dari kantornya .

Setelah beberapa jam menunggu dengan bosan , Lucy menemukan tanda-tanda bahwa Sam akan pergi meninggalkan kantornya . Itu terlihat saat Jason memarkirkan mobil Sam di depan kantor mereka , 15 menit kemudian terlihat juga Sam tengah bersiap untuk pergi .

Tanpa menunggu lagi Lucy pun memutuskan untuk mengikuti Sam dan Jason .

" Kemana mereka ? , Bukankah tadi mengatakan akan lembur ? ". Lucy merasa tidak senang .

Dengan taktik lamanya dia mencoba menghubungi nomor ponsel Sam , namun Sam tidak menjawab panggilan dari Lucy .

" Tidak menjawab ! ". Lagi-lagi Lucy merasa tidak puas . Membuka pesan baru dan mengirimkan pesan pada Sam .

" Sayang , apa kamu masih sibuk bekerja ? ". Isi pesan Lucy.

2 menit kemudian balasan dari Sam berbunyi .

" Iya luc , aku masih di kantor menyelesaikan beberapa berkas . Tunggulah aku pulang , tidak akan lama ! ". Balasan pesan masuk dari Sam .

" Oke ! ". Lucy hanya menjawab pesan itu singkat , dan sudah mengetahui bahwa Sam tengah berbohong padanya .

" Bagus , kali ini kalian bersekongkol untuk menyembunyikan sesuatu dariku , tunggu saja ! ". Lucy menggas laju mobilnya untuk terus mengejar Sam . Sam tanpa curiga terus saja berfikir dia harus menemukan Hana secepatnya .

Setelah tiba di distrik 1 no 15 kediaman Hana , Sam melihat jauh dari halaman rumah . Lampu rumah Hana menyala dan terlihat bayangan seseorang tengah berdiri di dalam kamar .

Tanpa basa basi , Sam memerintahkan Jason untuk mendatangi Hana .

" Sekertaris Jason temui dia sekarang , dan katakan aku ingin bicara ! ". Sam melipat kedua tangannya .

" Baik Presdir ! ". Dengan sigap Jason berjalan menuju pintu kediaman Hana .

Tak berapa lama , Ting tong !

" Ya ...!! ". Terdengar suara Hana menjawab dentingan bel pintu .

Hana sudah merasakan firasat bahwa dia akan bertemu dengan Sam malam ini .

Saat Hana membuka pintu ,

" Nona ! , Presdir ingin bertemu anda ! ". Jason seperti kilat mengatakan maksud kedatangannya .

" Tak perlu terburu-buru , jika dia ingin bertemu dengan ku . Ajak dia masuk , aku akan membuatkan kalian minum ! ". Hana melemparkan senyumannya pada Jason .

Tanpa pikir panjang lagi , Jason langsung menyampaikan ucapan Hana .

" Presdir , nona ingin kita bicara di kediamannya ? ". Jelas Jason

" Oke , kita masuk sekarang ! ". Sam keluar dari mobil dengan mengaitkan kancing jasnya yang terbuka .

Tak jauh dari tempat Sam memarkirkan mobilnya , mobil Lucy yang tersembunyi terus memantau mereka .

" Hemm , apa aku tidak salah menduga 115 ? . Bukankah ini distrik 1 dan nomor rumahnya .... ". Lucy semakin berfikir keras lagi .

Sesampainya di dalam rumah , Hana tengah menunggu Sam dengan 2 cangkir kopi di hadapannya , mempersilahkan Sam untuk duduk .

" Sudah lama kita tidak bertemu ! ". Hana masih tersenyum manis pada Sam .

" Untuk apa kamu mendatangi kediamanku ? ". Sam menatap tajam

" Aku merindukanmu ! ". Hana mengucapkan kalimat itu dengan santai.

" Aku tidak merindukanmu sama sekali , aku hanya ingin kamu menjauh dari kehidupanku saat ini ! ". Sam memperlihatkan rasa tidak sukanya.

" Aku tidak ingin mendengar ucapanmu yang arogan itu ! ". Ucap Hana .

" Aku akan mentransfer sejumlah uang ke rekeningmu , mulai sekarang jangan menampakan wajahmu lagi di sekitarku ! ". Ucap Sam tegas.

" Maafkan aku Sam , tapi aku tidak bisa ! ". Hana melawan ucapan Sam .

" Apa lagi yang kamu rencanakan kali ini !? ". Sam mengertakan giginya , terlihat sangat marah .

" Aku tidak merencanakan apapun kali ini , aku hanya ingin kamu menemui seseorang . Dia ingin bertemu denganmu ! ". Hana memperlihatkan wajah sedihnya .

" Apa maksud mu ! ". Seru Sam .

Lalu tiba-tiba seorang anak laki-laki kecil masuk ke ruangan itu dan memanggil Hana .

" Momy !? , Apa itu Daddy ? ". Seru Collin.

Hana mengangguk sambil tersenyum , Collin terlihat sangat senang dan berlari ke arah Sam dengan semangat hingga memeluk dirinya yang tengah duduk di sofa .

" Daddy , akhirnya aku bertemu Daddy ! ". Seru Collin.

Sam yang saat itu tengah tidak senang , melepaskan pelukan Collin.

" Aku tidak punya anak , dan satu lagi kamu bukan anakku , dan aku bukan ayahmu ! ". Sam mengatakannya di depan Collin.

Hana yang mendengar ucapan Sam langsung menarik tangan Sam dan berkata .

" Sam , dia anak mu ! . Mau seperti apapun kamu mengelak , dia adalah darah dagingmu ! ". Memaksa Sam .

" Apa kamu gila , aku punya anak ? . Kamu pasti bercanda ha ha ha ! ". Sam mengelak seraya tertawa .

" Apa kamu lupa , malam itu kamu dan aku pernah tinggal bersama . Apa kamu lupa dulu setiap malam kamu selalu bersamaku ! ". Hana terlihat kesal .

Jason menjadi panik melihat Sam dan Hana bersitegang ditambah lagi kini Collin menangis melihat mereka bertengkar di hadapannya .

Sedangkan Lucy yang menguntit diam-diam terdiam saat mendengar pertengkaran itu .

" Sam dan wanita itu ! , Tidak mungkin ! ". Air mata hangat Lucy mengalir jatuh . Matanya membesar menahan kemarahannya .

" Hentikan omong kosong mu , perempuan licik , sekarang kamu kembali untuk merusak hubunganku lagi ! ". Sam semakin geram .

" Aku hanya ingin kamu mengakui Collin Sam ! ". Hana mencoba meraih tangan Sam , namun Sam menepisnya .

" Hei kamu lupa , aku bahkan tidak tau kapan kamu mengandung . Bisa saja kan kamu melakukannya dengan pria lain lalu saat mengetahui hal ini kamu berencana menjebak ku ! ". Sam mengucapkan perkataan itu dengan nada mengejek Hana . Lalu....

" Plaaaakk .....!! ". Hana mengayunkan tangannya ke pipi Sam .

"Presdir !! , Nona anda ! ". Ucapan Jason terputus .

" Diam .... ! , Sudah cukup kalian berdua , keluar dari sini ! ". Hana tak sanggup lagi menahan air matanya akhirnya meledak dan meluapkan emosinya .

Collin melihat ibunya menangis dan menampar Sam , seketika itu Collin terdiam dari tangisannya .

" Momy ! " Collin berlari meraih masuk dalam pelukan Hana .

" Daddy jahat ! "Collin berteriak pada Sam , mendengar ucapan Collin tadi hati Sam seperti tersayat . Ada rasa sedih melandanya .

" Maafkan aku , aku tidak .... Sudahlah mulai sekarang cukup jangan menampakan wajah kalian lagi di hadapanku , aku akan memberikan kompensasi atas hal ini . Satu lagi jangan sampai istriku tahu " Sam tampak mengusap keningnya .

Sedangkan Lucy yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka dari balik tembok juga tak bisa menahan dirinya , Lucy berlari kembali ke arah mobil dan mencoba menenangkan batinnya .

" Siapa wanita itu sebenarnya ! , Apa hubungannya dengan Sam sebelum ini ! ". Lucy menggenggam erat setir mobil yang ada di hadapannya .

Setelah 20 menit berlalu dan dan jason akhirnya memutuskan untuk pergi dari kediaman Hana . Di sisi lain Sam mengirimkan Lucy sebuah pesan singkat .

" Luc , 30 menit lagi aku akan sampai di rumah ! , Aku dalam perjalanan pulang ".

" Ya ! ". Lucy menjawab singkat.

Setelah begitu cukup lama berdebat dengan Hana tanpa menemukan solusi Sam dan Jason meninggalkan kediaman Hana dengan kesal .

Sedangkan Lucy sudah memutuskan untuk pulang lebih awal dari Sam , dan menunggunya di kediaman mereka bersamaan dengan rasa yang bercampur aduk .

Di perjalanan perasaan Sam menjadi semakin cemas , seperti ada ikatan batin yang terjalin antara dirinya dan Lucy . Jason yang melirik Sam dari balik kaca spion mobil kemudian bertanya .

" Ada apa Presdir ? , Apa ada sesuatu yang membuatmu gelisah ? ".

" Tidak , aku hanya sedang memikirkan Lucy ! ". Jawab Sam ragu.

Jason hanya diam dan kembali menyetir mobilnya . Saat tiba di kediaman mereka , Sam melihat dari luar bahwa rumahnya tampak gelap gulita .

" Apa tidak ada orang dirumah ? , Kemana Lucy ? " Bertanya pada batinnya .

" Presdir , apa nyonya ada dirumah ? , Sangat gelap saat ini ? ". Jason bertanya .

" Entahlah , dia tidak mengatakan apapun tadi ! ". Menyalakan ponselnya mencoba menghubungi lucy , namun saat tersambung Lucy tidak mengangkat teleponnya .

" Dia tidak mengangkatnya ! ". Sam cemas .

" Apa aku perlu mencarinya ? ". Tanya Jason .

" Tidak perlu , tunggu kabar dariku . Jika sampai pagi aku belum menemukannya aku akan menghubungimu ! ".jelas Sam meminta Jason untuk meninggalkannya .

" Baik kalo begitu saya akan meninggalkan anda ! ". Pamit Jason seraya melangkah mundur .

" Saat memasuki rumah Sam merasa ada sesuatu yang aneh , namun tidak berfikir jika Lucy tengah duduk di sofa saat itu berada dalam kegelapan .

Sam tiba di ruang tamu dan berusaha untuk menyalakan stop kontaknya . Saat itu Lucy yang berada di belakangnya menyapa Sam .

" Kamu baru pulang sayang ? ". Dengan halus Lucy menyembunyikan perasaannya .

" Iya , kenapa kamu berada di dalam kegelapan seperti ini ? , Apa terjadi sesuatu ! ? ". Sam menyentuh kedua bahu Lucy.

" Aku hanya sedang ingin duduk dalam gelap saja , sambil menunggumu ". Lucy tersenyum .

Namun melihatnya membuat Sam menyadari ada sesuatu yang aneh dari Lucy , namun tidak jadi untuk mengungkitnya .

" Baiklah kalau begitu aku akan mandi dulu ! ". Sam melangkah menuju kamar mereka .

Saat tengah berjalan membelakangi Lucy , lucy menanyakan sesuatu yang menohok .

" Siapa dia ? ! ". Dengan suara dan wajah santai .

" Dia ? , Siapa ? ". Sam belum mengerti maksud pertanyaan Lucy .

" Wanita yang tadi siang datang kemari ? ". Mencoba menjelaskan dengan pelan kepada Sam .

" Bukan siapa-siapa ! ". Sam menjawab dengan cepat dan tanpa menatap Lucy.

" Lalu , untuk apa menemuinya ? ". Tanya Lucy lagi.

" Apa maksud mu luc ? ". Sam berbalik

" Aku kira kamu pasti menyembunyikan sesuatu dariku Sam ? ". Lucy terlihat sedang menunduk , menyembunyikan wajahnya .

" Apa kamu menguntit ku ? ". Sam kemudian kembali menghampiri Lucy.

" Ya . Aku mengikutimu , jadi bisakah jelaskan padaku apa maksud pembicaraan kalian tadi !? ". Lucy mengangkat kepalanya dan tampak butiran-butiran air mata jatuh dari pelupuk matanya .

" Jangan menangis ! , Aku tidak ingin melihatmu menangis ! ". Sam mencoba menenangkan Lucy .

" Aku tidak bisa tenang sebelum kamu menjelaskannya padaku , kita baru saja menikah dan aku sekarang baru saja mendengar sebuah pengakuan ! ". Lucy menjadi kasar dengan sikapnya mencoba mendorong Sam .

" Maaf luc , kamu salah paham ! ". Sam mencoba meraih tangan Lucy

" Salah paham ! , Ini konyol sekali ! ". Kaki Lucy menjadi lemah dan membuatnya terduduk di lantai.

" Jangan seperti ini , aku akan menjelaskannya nanti ! ". Sam membujuk lucu dengan hati-hati.

" Malam ini tidurlah di sini , aku ingin sendiri ! ". Lucy melemparkan bantal sofa dan meninggalkan Sam sembari berjalan ke kamar . Sam yang merasa bersalah hanya diam mendengar ucapan lucu sambil mengusap wajahnya . 5 menit kemudian Lucy kembali dengan piyama , handuk dan sebuah selimut untuk Sam .

" Gantilah pakaian mu dan ini selimut ! , Aku akan mengunci pintu kamar dan tidur sekarang ! ". Tanpa ekspresi kembali meninggalkan Sam .

" Luc , jangan seperti ini !? ". Seru Sam

Tanpa mendengarkan Sam , Lucy buru-buru masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu . Dengan perasaan sedih Sam yang mencoba mengejar Lucy hanya mampu mengetuk pintunya berulang kali agar Lucy mau membukanya .

" Luc , buka...ayo bicarakan ini sebentar ! ".

" Tidak , aku lelah . Istirahatlah malam ini di sofa ". Setelah itu keadaan menjadi sangat hening . Sam yang mengira Lucy sudah pergi untuk tidur akhirnya memutuskan untuk kembali ke sofanya , tanpa sadar rupanya Lucy tengah menahan suara tangisannya seraya duduk bersender di belakang pintu .

To be continued