"Tenang Silia, aku hanya memberitahukan padanya kau tidak bisa bicara, dan menyuruhnya meninggalkan pesan."
"Tuan Stuart Huan, apakah kau tidak tahu apa itu privasi? Lain kali jangan sembarangan menyentuh barang ku." Silia langsung merebut ponsel miliknya di tangan pria itu.
"Bagaimana jika aku melakukannya? Apa yang bisa kau lakukan padaku?" Pria itu menatap Silia penuh curiga, "aku tidak sedang menanyakan hubunganmu dengan Snapp Edward, kau pernah mengatakan tidak akan ada apapun yang membuatmu malu, kau ingat?"
Silia tidak takut, terserah apa yang di pikirkan pria itu, "terimakasih atas pengingat nya, tuan Stuart, tapi aku tidak ada apapun hal yang ingin ku bicarakan padamu, mari kita hindari pertemuan tidak perlu, aku harap kau masih mau bekerja sama. Kau ingat, anggap saja kita tak saling mengenal." Silia selalu punya cara untuk membalikkan perkataan pria itu dan membuatnya bungkam.
"Aku pulang, Ayah..." Silia berpamitan saat hendak keluar ke pintu utama.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com