Cahaya matahari masuk ke dalam kamar. Kiki yang sudah terbangun membangunkan Hana. Ia ingin pergi ke penginapan Tae Tae. Bermain dengan Yeontan. Hana pun terbangun. Jung Kook masih tidur.
Hana membasuh mukanya dan membawa Kiki menuju ke penginapan Tae Tae.
Kiki bermain bersama Yeontan.
Sementara itu Jung Kook yang masih berada di kamar terapung akhirnya terbangun. Ia tidak melihat Hana ataupun Kiki. Ia keluar dari kamar terapung mencari mereka.
Jung Kook menuju ke tempat Tae Tae. Saat ia mendekat. Ia mendengar suara Hana.
"Sakit, oppa"
"Pelan-pelan"
Sakit?
Pelan-pelan?
Noona dan Tae Hyung melakukannya?
"Ugh ..." Suara erangan dari mulut Taehyung.
"Aaakh ..." Hana berteriak.
Ugh?
Aaakh?
Jung Kook ingin mendobrak pintu tapi ia mengurungkan niatnya. Tangannya terkepal erat. Tanda ia marah besar.
Jadi, karena ini Noona memberitahu Tae Hyung tempat kami berlibur.
Supaya ia leluasa berselingkuh dengan Tae Hyung.
TEGA ... TEGA SEKALI KAU, NOONA.
Apa kata cinta darimu untukku itu palsu?
Jangan-jangan selama ini Noona main belakang?
Kerjaan Kiki hanya kedok supaya Noona bisa sering bertemu Tae Hyung.
Jung Kook geram. Ia kembali ke rumah terapung. Mengambil kunci mobil dan pulang ke Seoul. Meninggalkan Hana dan Kiki.
Sedangkan itu di tempat Tae Tae menginap. Hana melihat dirinya di cermin. Rambutnya baru saja diikat oleh Tae Tae. Ia ingin menunjukkan rambut barunya ke Jung Kook.
Hana menuju ke rumah terapung. Tae Tae ikut sambil menggendong Kiki, sekalian mengajak makan siang bersama.
Hana tidak melihat Jung Kook di mana pun. Ia menelpon Jung Kook hendak menanyakan keberadaannya. Tapi Jung Kook tidak menjawabnya. Ia sudah terbakar cemburu. Ia mengira Tae Tae dan Hana berselingkuh di belakangnya.
Buat apa Noona telepon-telepon.
Teruskan saja perselingkuhanmu itu.
Jung Kook merasa dibodohi Hana dan Tae Tae.
Sedangkan Hana merasa cemas. Ia tidak melihat Jung Kook di manapun juga. Ia juga tidak melihat mobil mereka di tempat parkir.
Jung Kook pergi membeli makanan?
Tapi sampai sore tidak ada kabar dari Jung Kook. Hana terus berusaha menelpon Jung Kook Ia sangat cemas. Ia sangat mengkhawatirkan Jung Kook. Rumah terapung akan segera ditempati oleh penyewa lain. Hana mulai membereskan barang-barang miliknya. Menaruhnya di mobil Tae Tae. Ia dan Kiki ikut pulang bersama Tae Tae.
"Oppa ... Aku ingin lapor polisi" Hana sudah sangat mencemaskan Jung Kook.
"Masih belum 1x24 jam. Jung Kook sudah dewasa. Kita tunggu sampai besok. Kalau sampai besok belum ada kabar dari Jung Kook, kita lapor polisi"
Saat sampai di apartemen mereka ...
Hana melihat barang-barangnya berada di luar.
Kookie ...
Apa ia menyiapkan kejutan untukku?
Apa ia sudah membeli rumah?
Apa ini artinya kami pindah hari ini?
Hati Hana berbunga-bunga. Ia merasa bahagia. Karena bisa tinggal rumah sendiri. Tanpa perlu memikirkan biaya sewa lagi.
Hana menekan bel. Jung Kook membukanya dengan muka marah.
"Noona ..."
"Jangan pernah kembali lagi"
"Kookie ..."
"Apa kau membeli rumah?" Hati Hana berbunga-bunga.
"Noona ... Kau berselingkuh dengan Tae Hyung, kan?"
"Kalian sudah tidur bersama"
Tidur bersama?
Mungkin maksud Jung Kook saat ia dan Kiki tidur siang di rumah Tae Tae.
Jung Kook masih cemburu?
Tae Tae melihat perhatian orang-orang mulai tertuju ke arah mereka.
"Kita masuk dulu"
"Kita bicarakan di dalam"
"Nggak usah"
"Aku nggak perlu penjelasan" Jung Kook sudah sangat marah.
"Kookie ... Apa maksudmu?"
"Noona ... Kau tadi di penginapan Tae Hyung, kan?"
"Iya ... Kiki yang memintaku membawanya ke sana. Ia ingin bermain dengan Yeontan."
Kiki? Alasan Noona aja itu!
"Noona pasti tidur dengan Tae hyung, kan?"
"Tidur dengan Tae oppa?" Hana sangat bingung maksud perkataan Jung Kook.
"Sakit, oppa"
"Pelan-pelan" Jung Kook menirukan ucapan Hana.
Hana tertawa begitu juga Tae Tae.
"Kookie ..."
"Aku nggak tidur dengan Tae oppa"
"Tadi Tae oppa sedang mengikat rambutku" Hana memperlihatkan rambut barunya.
Jung Kook mengira itu alasan Hana. Tapi melihat rambut Hana yang tertata.
"Ugh? Aaakh?"
"Itu karena Kiki tiba-tiba memukul punggung Tae oppa. Tae oppa terkejut. Tangan Tae oppa jadinya menarik rambutku. Jadinya aku berteriak kesakitan"
"Hanya mengikat rambut?"
"Iya ... Kenapa kau mengira yang tidak-tidak?"
"Apa karena aku sering mengatakannya di depanmu?"
Muka Jung Kook memerah. Ia sudah salah duga. Hampir saja ia berpisah dengan Hana
Tae Tae membantu Jung Kook membawa masuk barang-barang Hana yang sudah terlanjur ia keluarkan.
Setelah itu Tae Tae pamit pulang.