Yun Bixue merasa sedikit hampa. Dia berjalan dengan sedih, dengan aura melankolis dan muram yang memancar dari punggungnya.
Seolah-olah dia adalah satu-satunya orang di dunia ini, tersesat tanpa arah dalam kehidupan.
Yun Bixue merasa benar-benar suram dan kesepian. Kepalanya juga berdenyut-denyut. Sejak kakeknya meninggal, dia tidak bisa tidur nyenyak.
Melihat Yun Bixue dalam kondisi seperti ini, Wang Qianjin juga memiliki perasaan aneh di hatinya. Matanya yang memabukkan berkedip ketika dia berkata kepada Yun Bixue, "Apa kau akan pergi begitu saja?"
Yun Bixue menjawab tanpa berbalik, "Tidak. Aku berencana untuk pergi ke Kabupaten Gui sendiri."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com