Qiao Xi menguap dan bersandar malas di kursi. "Jadi yang kau bilang adalah tidak peduli siapa yang kalah, kita tidak bisa mencari Qiao Rou dan memohon padanya untuk menjadi perantara?"
Wang Qing mengangguk berat. "Ya!"
Qiao Xi mengetukkan jari-jarinya di meja dengan ringan, lalu mengangkat kepala untuk melihat Qiao Rou. "Adikku yang baik, kau dengar itu? Kau tidak bisa membela diriku, jadi jangan sampai terpikir untuk menjadi santa hari ini."
Qiao Rou menggigit bibirnya dan hendak menangis. Sayangnya, sebelum ada yang sempat membela dia, seseorang berteriak dari luar, "Hasilnya keluar! Hasilnya keluar!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com