webnovel

Chapter 1 - Awal Mula

300 tahun telah berlalu sejak perang besar melawan invasi dunia lain. Nuxam, dunia yang dulunya dilanda kehancuran, kini telah pulih dan menikmati kedamaian. Di balik kedamaian itu, seorang pria bernama Lerus Leroy menjalani kehidupan yang sederhana di sebuah desa terpencil. Lerus bukanlah penduduk desa biasa. Dia adalah salah satu pahlawan perang yang memiliki kekuatan luar biasa, namun dia memilih untuk menyembunyikannya dan hidup sederhana.

Lerus tinggal sendirian dengan seekor naga peliharaan yang berubah menjadi anjing yang bernama Leuven. Dia menghabiskan hari-harinya dengan memancing, bertani, dan membantu penduduk desa. Meskipun dia memiliki kekuatan yang luar biasa, Lerus tidak ingin menarik perhatian. Dia ingin hidup damai dan menghindari tanggung jawab yang datang dengan kekuatannya.Dia tahu bahwa jika dia menggunakan kekuatannya, dia akan menjadi target dan membahayakan desa dan orang-orang yang dia sayangi.

Suatu pagi, Lerus sedang bertani di ladangnya ketika dia melihat sekelompok anak muda yang kesulitan mengangkat batu besar untuk membangun tembok baru di sekitar desa. Lerus tahu bahwa dia bisa membantu mereka dengan mudah, tetapi dia ragu-ragu. Dia tidak ingin menggunakan kekuatannya di depan orang lain.

Namun, Lerus melihat bahwa anak-anak muda itu sudah kelelahan dan frustrasi. Dia tahu bahwa mereka membutuhkan bantuannya. Dia akhirnya memutuskan untuk membantu mereka.

Lerus berjalan ke arah anak-anak muda itu dan berkata, "Biar aku bantu."

Anak-anak muda itu terkejut melihat Lerus menawarkan bantuannya. Mereka tidak tahu bahwa dia adalah seorang pahlawan perang.

Lerus mengangkat batu besar itu dengan mudah dan

meletakkannya di tempatnya. Anak-anak muda itu bersorak kegirangan. Mereka berterima kasih kepada Lerus atas bantuannya.

Lerus tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir. Kalian semua bisa melakukannya. Kalian hanya perlu bekerja sama."

Anak-anak muda itu terinspirasi oleh kata-kata Lerus. Mereka bekerja sama dan berhasil membangun tembok baru.

Lerus senang bisa membantu anak-anak muda itu. Dia tahu bahwa dia telah membuat perbedaan dalam hidup mereka.

Pada malam hari, dia bersama anjingnya duduk di teras lalu

Lerus teringat kembali pada masa lalunya. Dia teringat akan perang besar melawan invasi dunia lain, dan dia teringat akan perannya dalam mengalahkan musuh. Dia teringat akan kekuatannya yang luar biasa, dan dia teringat akan rasa takut yang dia rasakan saat itu.

Lerus berbalik ke arah Leuven dan berkata, "Apakah kau ingat perang besar itu, Leuven?"

Leuven mengangguk. Dia ingat dengan jelas bagaimana Lerus telah bertarung dengan gagah berani melawan musuh. Dia ingat bagaimana Lerus telah menggunakan kekuatannya yang luar biasa untuk menyelamatkan Nuxam.

Lerus berkata, "Aku takut sekali saat itu. Aku tidak tahu apakah aku bisa mengalahkan musuh. Tapi aku tahu bahwa aku harus melindungi Naxum."

Leuven berkata, "Kau adalah pahlawan, Lerus. Kau telah menyelamatkan dunia ini."

Lerus tersenyum. Dia berkata, "Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan."

Lerus dan Leuven terus berbicara selama berjam-jam. Mereka berbicara tentang masa lalu, tentang masa kini, dan tentang masa depan. Mereka berbicara tentang harapan dan ketakutan mereka.

Lerus tahu bahwa dia tidak bisa lagi menyembunyikan kekuatannya selamanya. Dia akan segera harus menggunakannya untuk melindungi Naxum dari ancaman baru.

Lerus berkata kepada Leuven, "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi aku tahu bahwa aku akan selalu melindungi Nuxam."

Leuven berkata, "Aku akan selalu berada di sisimu, Lerus."

Lerus berkata , " tentu sajaa, apakah kau masin ingat saat kita bertemu pertama kali??, dimana kepalamu benjol saat berhadapan denganku hahahaha....

Leuven, "cihh,,, kau hanya beruntung Lerus.... Pada saat itu

Saat Lerus Leroy masih muda dan penuh semangat. Dia ingin menjadi pahlawan dan melindungi Naxum dari segala ancaman. Suatu hari, dia mendengar tentang legenda Batu Sihir yang konon memiliki kekuatan luar biasa. Legenda mengatakan bahwa Batu Sihir itu tersembunyi di gua terpencil di pegunungan.

Lerus memutuskan untuk pergi mencari Batu Sihir itu. Dia yakin bahwa dengan Batu Sihir itu, dia bisa mengalahkan musuh yang mengancam Nuxam.

Lerus memulai perjalanannya ke pegunungan. Dia mendaki gunung selama berhari-hari, dan dia akhirnya menemukan gua tersembunyi yang dia cari.

Lerus memasuki gua itu dengan hati yang berdebar kencang. Dia tahu bahwa dia akan menghadapi bahaya di sana.

Lerus menjelajahi gua itu selama berjam-jam. Dia akhirnya menemukan sebuah ruangan besar di tengah gua. Di tengah ruangan itu, ada sebuah altar batu besar. Dan di atas altar itu, ada Batu Sihir yang dia cari.

Lerus hendak mengambil Batu Sihir itu ketika dia mendengar suara di belakangnya.

"Berhenti di situ!" teriak suara itu.

Lerus berbalik dan melihat seekor naga besar yang berdiri di depan pintu gua. Naga itu memiliki sisik berwarna hijau dan mata berwarna kuning.

Lerus ketakutan. Dia belum pernah melihat naga sebesar itu sebelumnya.

Lerus ketakutan. Dia belum pernah melihat naga sebesar itu sebelumnya.

"Siapa kamu?" tanya Lerus.

"Aku adalah penjaga Batu Sihir ini," jawab naga itu. "Dan kau tidak boleh mengambilnya."

Lerus frustrasi. Dia telah menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan Batu Sihir itu, dan dia tidak akan menyerah begitu saja.

"Aku perlu Batu Sihir itu untuk melindungi Naxum," kata Lerus. "Musuh akan menyerang kita, dan aku satu-satunya yang bisa mengalahkan mereka."

Naga itu terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Lerus. Dia kemudian berkata, "Aku melihat tekadmu, anak muda. Tapi aku tidak bisa membiarkanmu mengambil Batu Sihir itu begitu saja. Kau harus membuktikan bahwa kau layak untuk memilikinya."

Lerus bingung. "Apa yang harus aku lakukan?" tanya dia.

"Kau harus mengalahkanku dalam pertempuran," jawab naga itu. "Jika Kau bisa mengalahkanku, maka kau layak untuk memiliki Batu Sihir itu."

Lerus tahu bahwa ini adalah kesempatannya. Dia harus mengalahkan naga itu untuk melindungi Nuxam.

Pertempuran pun dimulai. Lerus menggunakan semua kekuatannya untuk melawan naga itu. Dia berlari, melompat, dan berayun dengan pedangnya. Tapi naga itu terlalu kuat dan terlalu cepat.

Lerus mulai kelelahan. Dia tahu bahwa dia tidak bisa mengalahkan naga itu dengan kekuatannya sendiri.

Tiba-tiba, Lerus teringat sesuatu. Dia telah berlatih sihir selama bertahun-tahun, dan dia belum pernah menggunakannya dalam pertempuran.

Lerus menutup matanya dan berkonsentrasi. Dia merasakan kekuatan magis mengalir melalui tubuhnya.

Lerus membuka matanya dan melepaskan sihirnya ke arah naga itu. Naga itu terkena sihir Lerus dan mundur kesakitan.

Lerus melihat kesempatannya. Dia menyerang naga itu dengan semua kekuatannya. Dia berhasil melukai naga itu dan menjatuhkannya ke tanah.

Naga itu terluka parah. Dia tahu bahwa dia tidak bisa mengalahkan Lerus.

"Kau menang, anak muda," kata naga itu. "Kau layak untuk memiliki Batu Sihir itu."

Lerus mengambil Batu Sihir itu dari altar. Dia berterima kasih kepada naga itu atas kesempatannya.

"Aku Leuven," kata naga itu. "Dan aku akan selalu menjadi temanmu."

Lerus dan Leuven meninggalkan gua itu bersama-sama. Mereka menjadi sahabat dan mereka bertarung bersama untuk melindungi Nuxam dari segala ancaman.

Lerus berkata, " masa-masa yang indah , saat itu kau masih memanggilku bocah Leuven. "

Leuven mengangguk, " tentu saja , dibandingkan dirimu yang sekarang sepertinya aku akan tertawa ahahahahahaha. "

Merekapun melanjutkan perbincangan sambil memandang bintang dilangit, walau mereka tahu bahwa kedamaian itu hanya sebentar saja.

[BERSAMBUNG]