webnovel

BAB 92: "Naraya Itu Awan Kelabu"

[Delapan tahun yang lalu]

Naraya membuka matanya yang terasa berat. Langit-langit kamar tidak begitu kelihatan, dan saat Naraya melirik jendela, ternyata hari di luar sudah gelap alias malam.

Naraya sama sekali tidak berniat untuk beranjak dari kasurnya. Perempuan itu membalikkan badan untuk memudahkannya menatap langit malam di balik jendela.

Perasaan perempuan itu masih tetap kosong. Hal ini biasa ia rasakan ketika badai datang menghampiri hatinya. Ini hal biasa, tapi Naraya sama sekali tidak bisa nyaman dengannya. Rasanya kosong tapi juga terasa sesak di saat bersamaan.

"Aku capek begini terus," gumamnya. Perempuan itu mendudukkan dirinya. Mata perempuan itu memendar mencari sesuatu.

Dia tidak kuat, Naraya tidak kuat. Dia tidak bisa begini terus. Dia ingin tenang. Kepalanya terus menyuarakan suara-suara berisik, dan Naraya tidak tahan lagi. Dia ingin tidur dengan tenang, dia ingin tidur dengan tenang!

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com