Firmansyah mengakhiri kalimatnya. Ada guratan kesedihan yang terpampang nyata di wajah polosnya. Frans pun tidak akan diam begitu saja. Melepaskan ikan emas yang capek-capek diperjuangkannya.
Sebelum Frans mengambil langkah lanjutan, Arumi lebih dulu berteriak, "Tunggu, Firmansyah!"
Langkah yang telah dibawa menjauh itu, mendadak terhenti karena panggilan tersebut. Tubuhnya berbalik, kembali netranya bertemu dengan pemilik wajah ayu yang berdiri tegak di sana.
"Kalau begitu saya akan pergi saja. Dari pada kehadiran saya membuat Nona Arumi menjadi tidak nyaman. Lagi pula Tuan Frans sendiri yang meminta agar saya tetap tinggal di sini dan bekerja sebagai Bodyguard-nya," aku Firmansyah lirih.
"Terima kasih Tuan Frans atas apa yang telah Tuan berikan pada saya. Sampai kapan pun saya tidak akan pernah melupakan bantuan yang Tuan berikan," sambungnya sedikit dihantui perasaan bersalah. Bersalah karena belum bisa membalas bantuan yang diberikan Frans padanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com