"Wihh Ly masih hebat aja main rubik" kata Fify.
"Yaiyalah dari kecil mainannya rubik, di kamarnya banyak koleksi rubik" kata Kira.
"Hmm" kata gue.
"Wihh gue ketinggalan apa nih?" kata Kelvino datang membawa pesanan makanan mereka.
"Tuh anak baru siapa, nama lu Loly ya? bisa selesain rubik si Yoan dalam 7 detik doang" kata Luky antusias.
"Haha si Yoan ada kembarannya" kata Kelvino.
Duo abang gue hanya tersenyum
"Maksud lu? dia bukan anak nyokap bokap gue" kata Loly.
"Maksud Vino si Yoan maniak rubik juga di rumahnya banyak koleksi rubik" kata Bang Zaza.
"Ohhh" kata Loly.
"Lu juga suka koleksi rubik?" kata Yoan.
"Ya" kata gue singkat.
"Lu tau yang terbaru gak Masterpiece Cube?" kata Yoan.
"Belum ada lagi cari" kata gue.
"Apaan tuh?" kata Kira dan Fify.
"Itu tuh rubik paling bagus bagi gue dari emas murni 18 karat yang bertahtakan permata transparan atau amethyst 22,5 karat, rubi 34 karat, dan zamrud 34 karat harganya$1,500,000 (setara dengan Rp 13.545.000.000,-) " kata gue antusias.
Gue kalau bahas rubik paling seneng.
"Anjayy harganya kayak harga rumah" kata Bang Luke.
"Gillee enak beli rumah" kata Bang Zaza.
"Terbaiklah" kata Luky.
"Mending gue beli mobil sport deh" kata Kelvino.
"Kalau lu mau gue ada kenalan nyokap gue tuh bisa pesan di dia 1 minggu sampai" kata Yoan.
"Seriusan lu??" kata gue.
"Wihhhh langka Yoan ngomong 15 kata permisa" kata Luky.
"Ahahahhaha" Bang Zaza dan Bang Luke hanya tertawa.
"Eitss tapi kan lu nerd masa punya uang sebanyak itu?" kata Kelvino.
"Ya sih makanya itu gue belum beli lagi nabung??" kata gue pura pura sedih.
"Sabar ya" kata Kira pura pura semangattin.
"Ya nanti juga lu ada uang bisa beli" kata Fify.
Dan trinngg! di otak kira ada ide.
"Gini aja lu kan kaya Yoan?" kata Kira.
"Terus?" kata Yoan.
"Gimana kalau Loly kalahin lu main rubik lu beliin?" kata Kira.
"Gue setuju tuh" kata Fify.
"Wahh ditantang nerd lu Yoan hhaa" kata Bang Zaza.
"Ya lu kan kaya dan pintar masa kalah sama nerd" kata Bang Luke.
"Njayy mereka korbanin gue dikira gue apaan" kata gue dalam hati.
"Hmmm" kata Yoan sambil mikir.
"Udah gak usah lah" kata gue.
"Oke gue setuju secara gue pemenang internasional No.2 di dunia main rubik pasti menang" kata Yoan bangga.
"Dihh baru No.2 belum pertama" kata gue sinis.
"Uhhhhhh" kata mereka serempak.
"Lu takut?" kata Yoan.
"Gak, oke kita tanding" kata gue antusias karena gue gak suka diremehkan padahal dia gak tau gue juara satunya.
"Gimana kalau di rumah gue aja" kata Yoan.
"Oke fix pulang sekolah kita bareng-bareng" kata Luky.
"Okeeee" kata mereka serempak.