"Pftttttttt..."
Delice tertawa mendengar pertanyaan Naura. Naura mengernyitkan kedua alisnya karena merasa reaksi Delice begitu santai.
"Apa ada yang lucu?" sungut Naura.
"Kau yang lucu," Delice membelai rambut Naura dan mencium ujung rambut itu.
"Aku sedang serius, Delice!" kesalnya.
"Aku juga serius."
"Sudahlah, aku lebih baik kembali ke mansion," ucap Naura.
Naura berdiri dan hendak melangkah tapi keseimbangannya kurang hingga hampir terjatuh.
"Ahhhhhhh!" pekiknya. Delice sudah lebih dulu melingkarkan tangannya di pinggang Naura sebelum Naura terjungkal di atas tanah.
"Aku bisa menggendongmu, kau tidak akan terjatuh. Untung saja kau punya kekasih super cepat sepertiku," omelnya.
"Terimakasih!" jawab Naura sesingkat mungkin.
"Seharusnya kau duduk!"
"Tapi tidak di pangkuanmu seperti ini," protes Naura ketika Delice memangkunya.
"Lihat aku!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com