Naura terbangun dengan kotak isi gaun ada di sampingnya. Delice tidak ada di dalam kamar. Bibir Naura tersenyum setelah membaca surat kecil yang ada pada gaun itu.
"Aku akan menunggumu pukul 5 sore. Loid akan menjemputmu."
Tulisannya sederhana, namun bisa membuat hati berbunga-bunga.
"Wahhhhhh... Gaunnya cantik sekali. Aku kira dia sudah lupa dengan pestanya," gumam Naura.
Naura mandi dan berganti pakaian. Rencananya, Naura ingin bertemu dengan Olin tapi baru turun satu lantai, Sam menghadangnya.
"Sebenarnya, apa hubunganmu dengan dewa kematian?" tanya Sam tanpa basa-basi.
"Anda bisa bertanya sesuka hati, aku juga bisa diam sesuka hati. Tolong menyingkir! Jangan halangi jalanku," seru Naura.
"Apa kau akan mengkhianati Delice?"
"Pengkhianat atau bukan, kalau sedari awal sudah di curigai, kejujuran juga tidak memiliki arti," jawab Naura.
"Kau sangat pandai bicara rupaya!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com