"Delice!" panggil Naura.
"Maaf, apa aku membangunkanmu? Tidurlah kembali!" ucap Delice sembari berjalan mendekati Naura.
"Aku sudah tidak mengantuk," jawab Naura.
SRUKKKKK...
DRAP... DRAP... DRAP...
"Siapa?"
"Dia Gracia!" jawab Delice.
Gracia menjatuhkan barang yang di bawanya, lalu berlari keluar. Naura sedikit bingung dengan reaksi Gracia yang menurutnya tidak seperti seorang teman.
"Dia wanitamu?"
"Apa kau sedang cemburu?" goda Delice.
"Tidak!"
"Dia anggota terpenting untukku!" jawab Delice.
"Lebih penting dari aku?" tanya Naura.
"Kau sangat penting."
"Dia hanya anggota. Mereka pasti kenal cukup lama, bukan? Kenapa aku harus merasa cemburu?" batin Naura.
"Mandilah!"
Delice menggunakan kamar mandi yang lain untuk menyegarkan tubuhnya dan menjernihkan pikirannya. Naura juga demikian.
"Sampai kapan aku harus menahan diri? Apa aku sanggup? Aku tidak boleh egois, tapi sangat sulit untuk menahan diriku yang bajingan ini," batin Delice.
***
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com