Ken meminta Loid untuk mengantarnya ke hotel. Loid membantu Ken mengeluarkan cincin itu dari jari manisnya.
Berbagai cara, dari mulai memakai benang, pelicin, sabun, tapi tidak ada yang berhasil.
"Sialan! Jariku rasanya seperti direbus dalam kuah cabai," keluh Ken.
"Itu salah mu sendiri. Aku gak mau tahu. Cincin itu harus kau lepas!" paksa Loid.
Ken merebahkan tubuhnya di sofa. Ia membiarkan Loid melepaskannya dengan menggunakan seember kecil air yang sudah dilumuri sabun.
"Kenapa bisa masuk tapi tidak bisa keluar?" Loid lama-lama menjadi kesal.
"Mana ku tahu. Kalau kau tidak berusaha merebutnya, cincin ini juga tidak akan masuk dalam jariku," kata Ken.
Ken dan Loid kembali beradu mulut saling melempar kesalahan.
"Lagian, untuk apa kau mengambil cincin milikku?" tanya Loid.
"Aku hanya penasaran dengan seleramu yang seperti bapak-bapak."
Loid menekan paksa cincin yang ada dijari manis Ken. "Akkkkkkkk! Sialan!" Pekik Ken.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com