Loid membawa Diego bersamanya ke markas pribadi. Sudah ada puluhan dokter yang siap menanganinya.
Kondisinya memprihatinkan. Dokter yang melihatnya langsung menggeleng dan bergegas bertindak.
Loid menunggu dengan cemas. Ketika Loid dan Ken menerobos masuk, Diego sudah terbakar dalam kondisi dia masih hidup.
Ken dan Loid membantu memadamkan. Membungkus tubuh Diego menggunakan kain ala kadarnya yang dibasahi.
Loid membawa Diego masuk ke dalam helikopter, bergegas menuju markas tersembunyi.
Semuanya sudah dipersiapkan dengan baik. Hanya saja, mereka tidak berfikir bahwa Hamid Gul akan membunuh Diego dengan cara yang sadis.
Berjam-jam lamanya, Loid menunggu dengan cemas. Akhirnya, Dokter keluar dengan semua rekannya.
"Jo, bagaimana?" tanya Loid.
"Tuan, kita hanya bisa menunggu keajaiban dari Tuhan!"
"Apa operasinya gagal?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com