Loid mendapatkan hukuman dari Naura. Namun hukuman itu membuat Ken, Serchan dan Dev cemburu. Bibir mereka maju beberapa cm, menunjukkan rasa iri.
Loid dengan senang hati memamerkan dengan jeli kalau ia sudah membantu Naura keramas lalu mengeringkan rambut. Menyisirnya bahkan membantu Naura mencatok rambutnya yang panjang sebelah.
"Cih... Sialan! Datang terakhir tapi menang banyak," gumam Ken.
"Benar. Bagaimana kalau kita masukkan dia ke dalam karung?" sahut Dev.
"Tidak usah lama-lama. Langsung kita gantung saja sebagai sesembahan," celetuk Serchan.
"Ck... Ckk... Ckkk..." Ken menggelengkan kepalanya. "Rambut kacau balau saja, dia malah terlihat lebih cantik," imbuhnya.
Grepppp...
"Akkkkkkkk! Sialan!" Ken memegang miliknya yang diremas oleh Dev dan Serchan secara bersamaan.
"Siapa yang mengijinkanmu melihatnya dengan gairah seperti itu?" Serchan melirik tajam.
Ken meringis sembari mencengkram pundak Serchan. "Kau mau membuatku menjadi impoten, hah?" kata Ken.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com