webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · Horreur
Pas assez d’évaluations
284 Chs

BISIKAN SETAN

Selesai puas melampiaskan nafsunya Pak Handoko duduk di sofa berwarna merah itu sambil menyeringai penuh kepuasan. Sifat Pak Handoko yang keras dan kasar ditambah lagi dengan kelakuannya memelihara genderuwo, semakin menambah karakter buru di dalam diri Pak Handoko.

"Apa yang harus aku lakukan dengan mayat Nia sekarang ini?" gumam Pak Handoko kepada dirinya sendiri.

"Masukkan... ke dalam travel bag!" ujar suara genderuwo membisikan ke telinga Pak Handoko.

"Oh iya, benar juga, apa katamu Genderuwo!" kata Pak Handoko sambil tersenyum lebar.

Kemudian dia pun bangkit dari tempat duduknya, untuk mengambil tastravel bag yang berukuran lumayan besar, yang biasa digunakan oleh Tante Nia jika sedang berpergian ke tempat yang jauh.

Lalu Pak Handoko membuka travel bag tersebut dan memasukkan tubuh Bu Nia ke dalamnya dengan cara dipaksa. Dia menekuk tubuh Bu Nia sekuat tenaga hingga tulangnya patah, hingga muat dimasukkan ke dalam travel bag.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com