Tetesan air hujan menerpa wajah gadis bersurai kuning yang tengah berjuang melepaskan diri dari cengkraman maut. Hujan yang turun begitu deras sampai beberapa tetesan air itu mengenai hatinya.
Susah payah ia menahan sakit, cengkraman makhluk itu sangat erat, membuat jalur oksigen paru-parunya menyempit bahkan nyaris tidak ada.
Dengan mata yang menyipit, ia menatap sayu pada wajah yang tertidur, ia mengingat lagi hal-hal tentang Seimon yang pernah diceritakan Binggo kepadanya juga mengingat luka yang diperoleh Naara setelah perubahan wujud.
'Setelah lengannya berubah menjadi tangan monster maka lengannya dipenuhi luka bahkan hampir hancur. Apakah yang terjadi pada lengannya itu juga akan terjadi pada separuh tubuhnya saat ini? Jika benar maka guru akan ... sekalipun aku punya darah ardhy aku tidak akan bisa menyelamatkannya.' Air mata mengalir di pipinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com