webnovel

CHAPTER 19: Perlindungan Tak Terduga

Karakter:

Kaito Kurosaki

Mei

Ibu Mei: Yuki

Alur Cerita:

Sore hari setelah pertemuan di cafe, Mei pergi ke rumah. Namun, tiba-tiba, empat penjahat dengan kekuatan supernatural menantang Mei untuk bertarung. Mei berusaha keras menggunakan tongkat magicnya, tetapi keempat penjahat itu terlalu kuat. Kaito yang kebetulan melihat situasi itu, segera datang untuk menyelamatkan Mei.

Kaito dengan cepat mengalahkan keempat penjahat itu dan memberi peringatan keras kepada mereka. Setelah mereka pergi, Kaito menggendong Mei yang tergeletak dan mengantarnya pulang. Kaito memberikan nasihat agar Mei tidak pergi sendirian lagi.

Sesampai di rumah Mei, ibunya, Yuki, terkejut melihat keadaan Mei. Kaito memberitahu bahwa Mei diserang oleh penjahat tadi. Ibu Mei berterima kasih kepada Kaito dan bertanya apakah dia pacar Mei. Mei dengan malu-malu menjawab bahwa bukan pacarnya.

Kaito tersenyum manis dan pergi dengan aman, meninggalkan ibu Mei yang senang melihat anaknya diselamatkan oleh seorang pria tangguh.

Percakapan:

Mei ditantang oleh penjahat: Penjahat 1: "Kau pikir kau bisa melawan kami, gadis kecil?" Penjahat 2: "Kami punya kekuatan supernatural!"

Kaito muncul untuk menyelamatkan Mei: Kaito: "Tinggalkan dia sekarang, atau kalian akan menyesalinya."

Kaito mengalahkan penjahat: Kaito: "Kalian tidak bisa mengganggu Mei."

Kaito memberi peringatan kepada penjahat: Kaito: "Jangan sampai aku melihat kalian berdua lagi. Kalau tidak, kepalamu yang akan hilang."

Kaito bertanya kepada Mei: Kaito: "Mei, kamu mau pulang?"

Kaito menggendong Mei pulang: Mei: (terpesona) "Terima kasih, Kaito-kun."

Sesampai di rumah Mei: Ibu Mei: "Mei, apa yang terjadi padamu?"

Kaito memberitahu ibu Mei tentang serangan tersebut: Kaito: "Mei diserang oleh penjahat tadi. Aku datang untuk menyelamatkannya."

Ibu Mei berterima kasih kepada Kaito: Ibu Mei: "Terima kasih, Kaito-kun. Apa kalian pacar?"

Mei membantah bahwa Kaito bukan pacarnya: Mei: "Bukan, bukan pacarku, Ibu."

Kaito tersenyum dan meninggalkan rumah Mei: Kaito: "Kalau begitu, aku pergi dulu. Pastikan Mei tidak pergi sendirian lagi."

Ibu Mei senang melihat kedekatan Kaito dan Mei: Ibu Mei: (senang) "Dia cowok baik. Aku senang Mei punya teman sepertinya."

Nama Ibu Mei: Yuki