"Capeknya!"Keluh gadis itu berjalan sambil menundukkan kepalanya."Laper!Mana belum dapat kerjaan lagi,Yaiyalah gimana mau dapat kerjaan kalo kau nya kaya gini Hana Hana!!"Ucap gadis itu bermonolog sendirian.
Karna asik melamun Hana tak memperhatikan jalannya.Sampai suara Teriakan orang minta tolong langsung menyadarkan nya."TOLOOONG."Teriak orang itu lagi.
Tidak perlu dicari dimana asal suara orang itu karena orang itu hanya berjarak beberapa meter dari Hadapannya.DiRampokkan yak?Iyalah goblok batin Hana sambil tersenyum geleng-geleng dengan pikirannya.
"HOYYY!"Teriaknya sambil berlari mendekati mereka.
Semua orang yang ada di sana langsung menoleh kearah Hana yang sudah di dekat mereka."Mau apa kamu?"Tanya pria yang Hana klaim adalah rampoknya.Yaiyalh kan dia lagi peggang pisau.
"Yakali saya mau om."Ucap Hana ketus.
"Saya tanyanya serius!"Marahnya
"Sebaiknya kamu pergi!Jangan ikut campur urusan orang dewasa atau kamu mau--"Ucap seorang pria yang Hana klaim temannya rampok itu sambil menggeluarkan pisau cutter.
"Mau apa om? Mendingan om lepasin mereka deh atau ngak saya lapor polisi!!"ancam Hana.
"Oh...Jadi kamu mengancam kami?"Ucap si rampok sambil tersenyum iuuhh...Aneh menurut Hana."Memang kamu bisa kasi apa kepada kita kalau kita lepaskan mereka berdua itu."Tanyanya sambil jalan mendekati hana.
"Emangnya om nya mau apa?"Ucap Hana sambil menatap datar kearah pria yang sudah ada di depan mata nya.
"Hmmmm....Jono kamu mau apa kalo kita lepaskan mereka berdua?"Tanya rampok itu kepada temannya yang berada beberapa meter di belakangnya."Samakan sama kamu aja Don."Sahutnya.
"Gantian dong kita?"Sahut rampok yang bernama Doni itu."Oke jadi deal kalo kami lepas kan mereka kamu harus bayar dengan--"ucap Doni hendak menyentuh pipi Hana
'PLAKk'
Hana menepis tangan Doni,"Don't touch me."Ujarnya Datar
"Wahh saya suka nih yang garang seru dikalo di bawa main."Ucap Doni mesum sambil mencoba memegang pipi Hana lagi.
'PLAKk'
"Jangan pernah sentuh pipi saya karena--"Gantung Hana sambil tersenyum miring"Karena saya punya 'kelainan keturunan yang aneh'."Lanjutnya memperingati.
"Mana ada 'kelainan keturunan yang aneh' Heh."Ucap Doni tersenyum sinis.
"Udah Don nggk usah urusin dia,Kita ambil aja barang nenek ini terus pergi."Ucap Jono.
"Kamu takut sama anak kemarin sore ini jonn?Bisa aja dia menipu kita."Sahut doni langsung menyentuh pipi Hana yang lengah sambil mencubit-cubit pipinya."Lihat katanya di---"Ucap Doni tergantung kala melihat Hana yang jatuh terduduk di jalanan.
BRUGh
"Ssa-saya kah-khan sud-sudhah mengh-nghatakan jangghan se-sentuh piphi saya-"Ucap Hana terbata-bata dengan dada yang sudah kembang kempis menahan emosi."Jjjanghan Sssallahkhan shaya."Ucapnya lagi sambil menatap Doni bengis.
"Kamu kira,kamu bisa menipu saya."Ucap remeh Doni tapi sedetik kemudian dia tertegun ketika melihat Hana yang menatapnya dengan tatapan yang mengerikan.
Mereka yang berada disana merasa takut dengan tatapan yang diberikan Hana."Dd-don Yook ayokk kita pergi se-sekarang-"Ajak Jono setengah berteriak karena ketakutan.Suara Jono membuat Doni kembali dari ketertegunannya tapi dengan cepat Doni menutupi ketakutannya,Ini pasti cuman tipuannya tapi aku beneran ngeri liatnya batin doni.
"Iya.Ayok kita pergi."Ucap Doni berjalan mundur mendekati motornya yang berada di depan mobil.Dengan tergesa-gesa dia menyalakan motor nya sedangkan nenek yang tidak jadi di rampok itu masih menatap Hana ketakutan begitu pula dengan sopirnya dan Jono.
setelah berhasil menyalakan motornya "Cepat jonn."Ucap Doni yang sudah mengas-gas motornya.Jono yang ketakutan bukannya bergegas menuju motor Doni malah jalannya melambat,ketika hendak menaiki motor Doni terlambat sudah karena Doni menjalankan motor nya meninggalkan dia.
BRUUKGHH
Semua orang yang melihat kejadian itu langsung terkejut."Astaghfirullah."Pekik sinenek yang syok.Bukan karena melihat Jono yang jatuh melainkan melihat Doni dengan motornya yang terlempar.itu bukan karena kecelakaan malainkan karena di tendang oleh Hana.
"Sudah membanggunkan lalu ingin ditinggalkan begitu saja."Ucap Hana datar menatapi Doni yang berusaha bangun.Entah bagaimana Hana melakukan nya mereka terperangah tak percaya sebab Hana tadi masih duduk dalam sekejap mata dia sudah melakukan itu kepada doni.
Tanpa mereka sadari selain mereka ada juga mobil yang sudah dari tadi melihat kejadian itu dari awal sampai sekarang.Tertegun Ya itulah yang mereka alami saat melihat aksi seorang gadis mungil itu.Mereka hanya mendengar samar-samar perkataan mereka jadi mereka tidak terlalu tahu apa yang mereka katakan hingga gadis itu menjadi seperti itu.
Tapi mereka menyimpulkan bahwa si rampok telah membanggunkan singa betina."Ttuan bagaimana ini."Tanya si sopir yang sadar dari ketertegunannya.
Bukannya menjawab orang yang di panggil tuan itu malah bertanya."Sinta mana polisi nya kalau tidak cepat gadis itu akan terkena masalah."tanya nya kepada wanita yang masih tertegun di kursi sebelah sang sopir.
"Su-sudah pak Reza mereka sedang dalam perjalanan.Tapi pak kalau kita membiarkan dan menunggu polisi bukan gadis itu yang terkena masalah tapi laki-laki itu yang akan mati."Ucap Sinta
"Persetan dengan laki-laki itu salah dia sendiri,tetapi gadis itu akan tambah ganas kalau dibiarkan.lakukan sesuatu!!"Perintah reza cemas entah mengapa...
"Tap-"Ucapan Sinta terputus."ngak ada tapi-Tapian arghh kamu Haishh"Ucap Reza keluar berlari dari mobil sebab Hana menghajar Doni Tampa ampun.Sekuat tenaga Reza berlari setelah sampai Reza mencoba melerai tapi gagal malah tangan Hana entah sengaja atau tak sengaja meninju pipinya.
Karena tidak bisa melerai Hana,Reza tiba-tiba terfikir melakukan itu.jadi dia,Tampa pikir panjang lagi Reza langsung melakukan nya
'GREEBB
"Lepasss!!!"Teriak hana meronta-ronta memukul dan mencoba melepaskan tanggan orang yang memeluknya, bukannya di lepaskan pelukan itu malah tambah mengencang.Semangkin Hana meronta semakin kencang pula pelukan itu.
Karena pelukannya dari belakan Hana tidak tau siapa yang memeluknya tetapi entah mengapa Hana merasakan hatinya menjadi nyaman emosinya serasa berkurang.
Karena merasakan orang yang di peluknya sudah diam,Reza mulai mengurangi pelukannya dia melihat kalau belakang gadis itu bergetar jadi dibaliknya gadis itu kedepannya teryata tebakannya benar.
Dia melihat air mata gadis itu menetes satu demi satu lama kelamaan menjadi tak teratur jatuhnya dan besar dan akhirnya gadis itu menangis kencang terdengar sangat pilu,
Entah mengapa ada rasa yang tak bisa terjelaskan melihat gadis itu menangis karena rasa itu semangkin terasa Reza langsung memeluk gadis itu.sambil mencoba menenangkan gadis di pelukannya,
Tak lama setelah itu mobil polisi yang sedari tadi ditunggu datang.Polisi yang melihat kejadian itu terheran heran,