"Jean apa kamu sudah siap Nak?" tanya Nadine yang masih di dalam mobil setelah selesai dari salon Edgardo.
Jean terdiam, menenangkan hatinya yang sedari tadi berdegup sangat kencang.
"Mam, baru aku tahu...begini rasanya kalau orang yang sedang menikah, hatiku tidak bisa tenang Mam, seperti berlari-lari kencang tanpa aku bisa menahannya." Ucap Jean yang begitu sangat cantik dengan baju kebayanya yang berwarna merah menyala.
"Itu namanya kamu gugup, nervous sayang, Mami dulu juga seperti kamu, tapi lebih parah Papi kamu, sampai pingsan, dan sakit." Ucap Nadine tersenyum jika mengingat bagaimana nervousnya Ardham dulu.
"Ya Mam, aku juga sering gugup dan nervous pas saat di atas panggung, tapi ini beda Mam, perutku sepertinya mulas, dengan jantungku berdegup kencang dua kali lipat Mam, dadaku sampai sesak." Ucap Jean yang merasa tersiksa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com