Suasana pagi di pondok pantai bintang sangat lah beda dengan suasana di kota Nadine. Udara terasa lebih dingin menusuk pori-pori di kulitnya yang halus.
Dengan memakai sweater warna biru muda berpadu celana putih tulang, Nadine berjalan di pesisir pantai bintang dengan perasaan hati yang merindu.
Rasa kerinduan dan kehilangan, terasa lebih sakit sekarang di bandingkan masa lalunya selama tujuh tahun berpisah dengan Ardham.
Mata indah Nadine menatap luas batas lautan diujung cakrawala. Pikiran dan hatinya seakan sunyi dan hampa.
" Nadine." panggil Marvin sambil nafas yang terengah-engah.
Nadine menoleh ke belakang nampak Marvin berlari mendekatinya.
" Ada apa?" tanya Nadine sedikit terkejut.
" Kita harus berangkat sekarang, paman Abay dan Jian sudah menunggu di mobil." ucap Marvin sambil mengatur nafasnya.
Tanpa menjawab Marvin, Nadine berjalan pelan menjauh dari bibir pantai.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com