Bubu menganggukkan kepalanya kemudian melanjutkan pembicaraannya dengan Yasa.
Bian berjalan sedikit cepat ke toilet tanpa menyadari sepasang mata telah mengawasinya.
"Ada apa Yumna? siapa yang kamu lihat?" Tanya Arika dengan tatapan tidak senang saat tatapan mata Yumna mengarah pada seorang gadis yang masih remaja.
"Jangan banyak bertanya, kamu harus masuk ke pesawat sekarang. Tunggu aku di sana." Ucap Yumna dengan pandangan tak lepas dari Bian yang sudah masuk ke toilet wanita.
Karena rambut Yumna panjang keperakan dan berparas tampan, sangat mudah bagi Yumna masuk ke toilet wanita.
Bagi orang-orang yang melihat Yumna dengan sekilas Yumna seperti seorang wanita.
Dengan tatapan matanya yang tajam dan bisa menembus pandang, Yumna mengetahui di mana Bian berada.
Tanpa membuat curiga beberapa orang yang ada di toilet, Yumna berdiri dengan sabar menunggu Bian keluar dari dalam toilet.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com