webnovel

Ch. 96

"... Kim Myung Soo." Cicit Suzy tak percaya. Melangkah mundur saat ia tau bahwa si L itu mendekat padanya. Itu membuatnya jadi was-was. Masih teringat kejadian saat ia SMU dulu.

"Oh,, hai Suzy." Sapa Myungsoo. Tersenyum manis saat ia tau bahwa gadis yang sampai saat ini menjadi gadis pujaannya itu menatap takut padanya.

"Y..ya! Apa yang kau lakukan?!" Pekik Baekhyun histeris. Menjauhkan Suzy dari jangkauan Myungsoo dengan mendorong gadis itu agar bersembunyi di balik punggung Chenyeol dan Kai.

"Apa yang kau inginkan?!" Desis Jiyeon ikut-ikutan.

**

"Apa sudah selesai?" Tanya Sehun heran. Dia sudah mulai gerah disini. Penyerahan dana sudah selesai, lalu apa lagi? Jadwalnya masih banyak ngomong-ngomong.

"Tunggulah sebentar Wu bungsu! Kau cerewet sekali." Suho berbisik kecil. Lama-lama ia jengah juga dengan ocehan tak berguna manusia cadel di depannya ini.

"Hei JajangMyeon! Ini sudah kali yang kesepuluh kau mengatakan sebentar lagi. Pantatku sudah panas!" Bisik Sehun tak mau kalah. Kenapa ia bisa punya sekretaris macam Suho ini, apa yang di lihat kakaknya itu dari manusia cerewet ini? Sehun terkadang heran sendiri dengan situasi aneh seperti sekarang. Jika mereka sudah saling bosan, maka tak akan ada yang namanya atasan dab bawahan. Yang ada hanya pikiran tentang bagaimana menghilangkan kebosanan ini?!

"JajangMyeon kepalamu!" Sungut Suho, mendelik tajam pada Presdir muda itu dengan sedikit menginjak kakinya.

"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu. Masih ada acara lain yang harus kami hadiri. Sekian." Ujar Suho seraya berdiri dari duduknya, menjabat tangan pemilik panti asuhan yang yah, lumayan cantik itu. Tapi tak sampai bisa mencuri hati Suho, apa lagi Sehun.

"Baiklah, terima kasih atas bantuannya Presdir Oh, sekretaris Kim."

"Ya, sama-sama. Tak masalah." Ujar Sehun. Membungkuk kecil lalu pergi dari sana menuju parkiran.

"Akan ada acara lain Tembok! Jangan senang dulu kau!" Sungut Suho. Menjalankan mobilnya ketempat selanjutnya, mereka bagaikan artis yang pergi dari satu panggung ke panggung yang lainnya. Luar biasa!

"Jangan banyak bicara, jalankan saja mobilnya JajangRamyeon!" Perintah Sehun. Menyandarkan tubuhnya pada kursi penumpang dan memejamkan matanya nyaman. Sungguh ia benar-benar lelah.

"Bangunkan aku jika sudah sampai sekretaris Kim." Titah Sehun, mengerling lucu pada Suho yang hanya bisa mendelik kesal padanya.

"Baik presdir." Maka saat Sehun sudah mengatakan 'sekretaris Kim' saat itulah peran atasan dab bawahan kembali berlaku diantara mereka berdua.

"Anak baik."

"Dasar brengsek."

"Aku mendengarmu raMyeon!"

**

"Aku hanya menghadiri acara disini, tapi kenapa kalian malah meresponku seperti itu?" Heran Myungsoo. Terkekeh kecil seraya kembali berjalan bersama rombongan perusahaannya yang lain. Jangan lupakan jika Myungsoo itu juga Presiden direktur muda ok.

"Dasar gila! Dia benar-benar gila dan menjadi semakin gila!" Gerutu Baekhyun tak percaya. Meminum buble tea yang entah milik siapa, yang penting tenggorokannya tidak kering lagi.

"Apa semua Presdir itu gila?" Gumam Kai heran. Menyenggol bahu Jiyeon yang dibalas dengan gelengan tak peduli dari si gadis jadi-jadian itu.

"Oh astaga! Si Presdir tampan incaran semua kaum hawa!" Pekik Krystal heboh. Meloncat-loncat tak berhenti hingga Jiyeon menjambak rambut si wanita itu.

"Park Jiyeon!" Desis Krystal.

"Kau berisik." Balas Jiyeon.

Entah sejak kapan mereka menjadi sedekat itu hingga sampai-sampai Jiyeon berani menjambak rambut seniornya itu. Luar biasa bukan? Tak dapat dipercaya.

"Selamat datang Presdir Oh." Sambut Jessica dengan bungkukan badan tanda hormatnya. Bukannya menjawab, sang Presdir Oh hanya bergumam dengan kepala yang sedikit di anggukan. Tau bagaimana sikap dan watak Presdir Oh itu bukan? Dingin dengan ketampanan luar biasa.

"Silahkan membawa ini kedalam Presdir." Jessica menyuguhkan sebotol buble tea pada Sehun dan juga pada sang sekretaris, Kim Suho.

Sehun melirik kesamping sedikit dan mendapati bahwa Suzy juga ada di sana. Berdiam mematung seraya menatapnya. Ada gurat keterkejutan dan juga gurat kecemasan di sana. Sehun tak tau mana yang pasti. Yang pasti itu membuatnya bingung, sedikit.

"Silahkan." Krystal mengajak Sehun beserta rombongannya untuk masuk. Berjalan di depan bagai pemandu wisata pada museum-museum untuk kunjungan anak setingkat taman kanak-kanak. Luar biasa.

"Sudah aku bilang bukan Nyonya Oh? Pantas saja kau pucat pagi ini." Sindir Jiyeon tanpa mau repot-repot menutupi ketidak sukaannya. Membuat temannya yang lain heran melihat tingkah Jiyeon dengan mulut pedasnya itu.

"Ada apa ini?" Tanya Chanyeol mendekat.

"Tanyakan saja padanya. Si manusia batu itu!" Sungut Jiyeon.

"Aku tau. Jangan bicarakan ini sekarang. Fokus saja pada acara kita. Bisa kau simpan masalah pribadimu dulu?" Kai menengahi. Menyentuh bahu Suzy yang sudah bergetar menahan tangis. Hingga ia mendapati anggukan kecil dari Suzy. Membuat Kai tak tega juga sebenarnya.

Acara berlangsung ramai, bahkan anak-anak panti asuhan juga ikut membantu mereka. Entah itu menghibur atau membantu hal-hal kecil. Seperti memberikan tisu, menyanyi asal-asalan, dan juga berjoget bersama Kai yang entah kenapa malah menjadi sosok ayah idaman saat ini.

Ngomong-ngomong tentang ayah, Suzy melirik sekilas pada Sehun yang tampak sibuk dengan rekan bisnisnya. Termasuk Kim Myungsoo. Si pria aneh yang menjadi semakin aneh akhir-akhir ini.

"Makanya gunakan telingamu untuk mendengarkan apa yang akan aku katakan lain kali." Bisik Jiyeon. Menarik telinga Suzy dan menggeleng acuh saat sahabatnya itu hanya menunduk pasrah padanya.

**

"Kenapa makhluk tak jelas itu juga ada di sini?" Bisik Sehun pada Suho. Membuat yang terkena bisikan hanya mampu mendengus untuk yang kesekian kalinya.

"Aku tak tau Ohseh. Nikmati saja!" Suho bersungut-sungut kesal. Bagaimana bisa manusia macam Sehun ini menjadi atasannya? Terhina sekali harga dirinya.

"Bagaimana bisa menikmati jika sialan itu menatap istriku terus-menerus!" Desis Sehun geram. Ingin sekali Sehun mencincang wajah sok tampan milik si Myunsu Myunsu itu.

"Diam kau Oh Sehun!" Peringatan Suho berikan. Jengah lagi ia pada Presdir muda gila ini. Untung saja wajahnya tampan, tidak gendut, dan juga pendek. Jika seperti itu mati sudah di tangan Suho dia.

"Ya ya ya! Kau lihat? Dia berjalan mendekati istriku!" Bisik Sehun penuh geraman berbahaya.

"Ck! Diamlah! Aku melihatnya!"

"Cari mati dia denganku?!"

**

Suzy mengambil langkah mundur saat L mendekatinya. Kewaspadaannya meningkat saat ia tau bahwa Sehun juga di sini. Bisa semakin marah Sehun padanya.

Tidak! Tidak! Jangan sampai itu terjadi.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Suzy dengan nada bergetar.

"Tenanglah Suzy. Aku tak akan pernah menyakitimu. Percayalah. Apa karena ada suamimu?" Tanya L heran. Melirik Sehun dengan ujung matanya lalu menatap Suzy lagi.

"Tidak. Jangan jarak Kim L!" Peringat Suzy. Melangkah semakin mundur apa lagi saat ia merasakan denyutan tak nyaman dari kepalanya yang sudah mulai berputar dan pandangannya yang sedikit demi sedikit memburam.

"Aku hanya ingin bicara." Bujuk L. Mengulurkan tangannya hendak menyentuh lengan Suzy.

"Tidak. Jangan! Aku tid-"

Duk.

"Telingamu sudah tak berfungsi hingga kau tak bisa mendengar jika dia sudah mengatakan tidak?" Tanya Sehun dengan nada menusuknya yang dingin. Melirik Suzy yang hanya menunduk di depannya. Takut.

"Aku hanya ingin bicara padanya. Apa urusanmu?!" Desis L.

"Aku suaminya, aku berhak atas dirinya, tubuhnya, perasaannya, dan semua yang berhubungan dengannya." Jelas Sehun. Memberi penekanan pada kata suami. Membuat L naik darah dan hendak mengajak Sehun satu lawan satu dengannya. Kesalnya sudah memuncak!

"Breng-"

Bruk.

Untung Sehun siap selalu dengan tubuhnya, hingga saat Suzy oleng dan terjatuh, bukannya jatuh ketanah tapi akan jatuh ke pelukan Sehun tentu saja. Suamiable.

"Suzy!" Teriak Baekhyun histeris. Mendekat pada sahabatnya sebelum Sehun menggendong Suzy ala brydal style miliknya.

"Suho. Rumah sakit!" Tiga kata yang langsung Suho jalankan tanpa protes dan tanpa bertanya. Ia tau ini situasi darurat dan jika ia bertanya, Sehun bisa memberikan hadiah padanya berupa umpatan luar biasa menusuk yang sangat sakit.

**

"Bagaimana? Dia baik-baik saja?" Tanya Sehun cemas. Bagaimanapun ia juga cemas pada istri mungilnya tentu saja, wajah pucatnya membuat Sehun stress.

"Sebentar. Ada yang harus aku pastikan. Tunggulah di sini sebentar." Dokter dengan name tag Kang Hani itu pergi berlalu dari ruangannya. Membuat Sehun hanya bisa memandangi Suzy dari jauh saat ini. Istrinya itu masih pingsan. Membuat Sehun mulai berpikiran yang tidak-tidak.

'Apa sakitnya separah itu? Apa harus di pastikan dulu? Kenapa lama sekali?!' Gumam Sehun tak sabar. Menghentakan kakinya tak karuan hingga ia tak sadar kapan dokter wanita itu sudah ada di depannya.

"Tuan Oh." Panggil wanita itu. Membuat Sehun semakin dan semakin deg-deg tak karuan.

"Ya?" Satu kata spontan yang Sehun lontarkan.

"Selamat....

...anda seorang calon ayah sekarang."

TBC

SEE U NEXT CHAP

THANK U

DNDYP