Aku melihat isteriku, Margareth keluar dari kamar mandi. Meski cahaya sudah di buat seredup mungkin dengan mematikan lampu penerangan utama, tapi aku masih bisa melihat dia dengan jelas. Aku mengagumi gadis ini, siluet tubuhnya saja mampu menggetarkanku.
Aku tahu dia sangat tidak percaya diri dengan pakaian yang dikenakannya saat ini. Tapi demi Tuhan, itu tidak ada artinya bagiku. Aku melihat dia bukan hanya karena pakaian yang ia kenakan. Aku seperti Adam yang melihat Hawa setelah memakan buah terlarang.
Untuk saat ini dan setelah ini, aku memutuskan untuk menyimpan Isabella dalam sebuah kotak kecil di sudut hatiku, dan menyisakan ruangan yang lebih besar untuk wanita ini. Mereka berdua spesial bagiku, tapi memiliki porsi masing-masing. Maafkan aku Isabella, harus berbagi cintaku dengan wanita di hadapanku ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com