"Jemput tiap hari? Rumah saya lawan arah Pak, lebih baik saya berangkat ke kantor sendiri aja, kasihan Bapak, lagi pula nanti karyawan Bapak bisa berpikiran yang tidak-tidak" jawab Erlina cepat sambil menggelengkan kepalanya dengan tegas. Dia tidak mau. Erlina menolak permintaan Yudha.
Yudha membalas dengan dengusan kesal.
"Kenapa kamu selalu pikirin apa kata karyawan saya?" ucapnya dengan nada kesal. Erlina tersenyum mendengarnya. Sungguh aneh lelaki ini, gumamnya dalam hati.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com