Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Tempat penyekapan
Suara tembakan menggema di sana, menggantikan kalimat yang diucapkan oleh seorang pria yang seketika itu juga terbatuk sambil memegangi dada atas, tepat di tulang belikat dengan darah ikut terciprat membasahi rambut Lili.
Ya, Lili yang bola matanya membulat sempurna, menatap kejadian di hadapannya dengan rasa tidak percaya dan ngeri disaat bersamaan.
Ia hanya bisa terpaku saat melihat Ken mengacungkan sebuah pistol masih berasap, dimana biru pria tersebut menggelap meski nyatanya ada aliran air di pipi.
Sedangkan Gaevin dan Bian berlari menuju Rilley yang lengannya segera dicengkram ketika telihat hendak kembali mengacungkan pisau di leher Lili. Keduanya membuat pria tersebut bertekuk dengan lutut menghantam lantai, menulikan jeritan saat luka tembak ditekan menimbulkan sakit dirasa.
Brugh!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com