Keterkejutan jelas tersirat dalam wajah masing-masing orang yang berada di depan alun-alun Istana Pusat Kerajaan. Mereka semua terlihat terkejut.
Semua orang berada dalam kekakuan yang sama. Mereka takut. Bingung. Keheranan. Segala rasa itu bercampur dan bersatu padu.
"Bagaimana bisa Audrey hamil?"
"Bagiku, kehamilan Audrey sangatlah wajar, mengingat intensitas pertemuan Raja Rhysand dan juga Audrey yang sering dan juga intim. Jadi, tak mengherankan kalau Audrey hamil."
"Dan itukah kenapa Audrey tampak lebih gemuk kemarin?"
Puteri Rebecca mulai tersenyum. Kejahatannya mulai muncul seutuhnya. Citra baik yang dulu diagung-agungkan dirinya, telah sirna dalam sekejap mata. Gadis itu tidak lagi menunjukkan kepalsuan. Melainkan sebuah wajah yang nyata. Kelicikan dan haus akan tahta.
Dengan nada yang lantang, Puteri Rebecca berujar. "Apakah kalian pernah berpikir sebelumnya? Raja Rhysand sengaja untuk memprovokasi kalian semua, supaya apa ?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com