Sang Kusir menggelengkan kepalanya, mendesah panjang dengan pertanyaan yang terucap dari bibir Audrey sebelumnya. Si perempuan lugu itu cengengesan, dia meminta maaf. "Maafkan aku, Tuan Kusir. Aku hanyalah perempuan yang tak mengenyam bangku sekolah. Tidak mengetahui tentang perpolitikan di Kerajaan Atalaric."
"Untuk sekelas yang tak pernah belajar, kamu termasuk kritis dan pintar, Audrey. Mungkin kalau dulu kamu sekolah, otak cemerlangmu bisa mencapai ke dunia pendidikan tinggi, layaknya Pangeran Rhysand." ujar Sang Kusir.
Sejak Audrey menginjakkan kakinya di Kerajaan Atalaric Bagian Utara, dia telah mendengar desas-desus seorang pelayan yang berani kepada Pangeran Rhysand. Saat ditelusuri, rupanya perempuan tersebut adalah Audrey. Dan ternyata, Audrey justru berada di sisi Pangeran Rhysand hingga saat ini.
Sang Kusir mengakui kalau Audrey memang layak bersanding di samping Pangeran Rhysand. Dengan segala arogansinya yang berani mengikat dan mengontrol Pangeran Rhysand.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com