Pangeran Rhsyand terkejut bukan main saat dia mendapati adanya tetesan air mata yang memenuhi pipi Audrey. Lelaki itu segera mendekat kepada Audrey, meletakkan botol minuman ke samping mereka.
Pangeran Rhysand bahkan tidak peduli dengan seberapa banyak prajurit dan juga sang kusir yang telah khawatir karena mereka telah lama berdua bersama saja, menghabiskan waktu di daerah ini.
Ia sama sekali tak peduli.
Tetapi, Pangeran Rhysand sangatlah peduli dengan kondisi Audrey. Ia bahkan tidak tega untuk melihat air mata yang menggenangi pipi Audrey.
"Audrey, katakanlah kepadaku ada apa?" tanya Pangeran Rhysand.
Hati Audrey seakan akan hancur. Ia mengetahui kalau Pangeran Rhysand hendak menikah, lama kelamaan Pangerannya itu juga akan pergi dari sisinya, lantas kenapa Audrey harus merasakan sedih?
Kenapa?
Ada sebuah rasa sakit yang memeras habis hatinya, meluluh lantakkan seluruh dirinya. Ia bahkan tak pernah menduga adanya rasa yang sangat menyakitkan dalam lubuk hatinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com