Audrey pun kembali ke kamar di ruang bawah tanah. Tanpa sengaja, dia menemukan pantulan wajahnya sendiri. Gadis itu menemukan gadis dekil yang sangat jelek.
'Aku ini siapa? Kenapa aku memimpikan hidup bahagia bersama dengan Pangeran Rhysand?' batin Audrey, berbicara kepada sosok di depan cermin yang memantulkan bayangannya yang menjijikkan.
Audrey memiliki lusinan kata-kata kasar yang siap ia lontarkan untuk mencaci dirinya sendiri. Ia bahkan tak cukup uang untuk membelikan Pangeran Rhysand vitamin, layaknya perempuan-perempuan yang centil nan cantik tadi.
Karena kesedihan dan rasa kesal Audrey yang kian membumbung tinggi, perempuan itu pun segera mandi. Ia akan membasuh seluruh kotoran, debu, bahkan wajah jeleknya itu.
* * *
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com