Asya terhenyak dengan bentakan Lathia dengan wajah dan mata memerah berapi-api. Gadis itu begitu emosi ketika Asya tidur di kasur yang sama dengannya. Memangnya kenapa?
"Malah liat! Ayo, pergi!" bentak Lathia sembari menarik tubuh Asya, menyeretnya menuju pintu dan hendak mendorongnya keluar.
"Tunggu!" Asya menahan tubuhnya, reflek membuat Lathia pun berhenti. Asya beralih menatap Lathia tajam. Kemudian menepis tangan gadis itu. "Lepaskan aku! Aku ingin istirahat!" titah Asya.
Lathia melotot. Kemudian menatap Asya tak habis pikir. Setelah ditepis oleh Asya, rasa kesal dalam benaknya menjadi-jadi. Namun, sebisa mungkin ia mengendalikan emosi. Lathia inginkan memprovokasi, agar terjadi konflik antara dirinya dan Asya. Sesuai rencana dia, ia ingin membuktikan perasaan Crish lewat memanfaatkan keberadaan Asya. Mungkin terlalu beresiko, jika ternyata Crish lebih memilih Asya dari pada Lathia sendiri. Namun, Lathia tak peduli.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com