webnovel

BAB 14: Rencana Touko-senpai Menakutkan, Kamokura Bangsat! Bagian 3

"Cerita Sebelumnya"

Yuu dan Touko tidak dapat menangkap adegan perselingkuhan Kamokura Tetsuya dan Mitsumoto Karen.

Mereka sudah meminta sahabat mereka, Ishida Yota dan Kano Hitomi, untuk membantu mereka, tapi tetap tidak berhasil.

Pada rapat strategi itu, Hitomi berkata...

"Touko mempunyai rencana selanjutnya."

***

"Touko, sudah saatnya kau memberitahu rencanamu selanjutnya. Kau sudah selesai dengan rencana 'mengawasi stasiun', kan?"

""Rencana Selanjutnya?""

Aku dan Ishida bertanya balik secara bersamaan.

"Ya, rencana selanjutnya. Kita sejauh ini tidak melihat manfaat dari terus melanjutkan strategi mengikuti mereka berdua, kan?"

Touko-senpai berkata begitu dan melihat sekeliling pada semua orang.

Kami mengangguk dalam diam.

"Oleh karena itu, kita akan menentukan waktu dan tempat di mana mereka berdua pasti akan berselingkuh."

"Bagaimana caranya?"

Bukankah karena kita tidak bisa menentukannya-lah makanya kita kesulitan seperti ini?

"Kudengar kakak Tetsuya akan melakukan perjalanan bisnis akhir pekan ini. Itulah sebabnya Tetsuya bersikeras agar aku tinggal bersamanya pada hari Sabtu."

Aku dengan bejat membayangkan Touko-senpai dan Kamokura berhubungan segs di apartemen.

"Tapi aku tidak akan pergi. Aku bilang padanya bahwa kami sekeluarga harus pergi mengunjungi nenekku di Tochigi hari itu. Menurut kalian, apa yang akan dilakukan Tetsuya?"

Touko-senpai tersenyum penuh arti.

"Sebagai gantinya, Dia akan mencoba mengajak Karen ke apartemennya, kan?"

Saat aku menjawab itu, Touko-senpai tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Mungkin begitu. Tidak setiap hari pasangan selingkuh mendapat kesempatan untuk menghabiskan begitu banyak waktu berduaan."

Aku dalam diam mendengarkannya.

Mungkin seperti yang dikatakan Touko-senpai.

Kamokura, yang tidak bisa menghabiskan malam bersama pacar aslinya, Touko-senpai, pasti akan memanggil selingkuhannya, Karen, ke apartemennya.

Saat aku berpikir tentang hal itu, aku menyadari bahwa Touko-senpai sedang menatapku.

"Ada apa?"

"Apa kau baik-baik saja?"

"Apanya?"

"Karena, yah... kita akan mengawasi dia dibawa ke apartemen Tetsuya tepat di depan mata kita, lho..."

Touko-senpai sepertinya kesulitan mengatakan itu, tapi dia berhasil mengucapkannya.

Dia mungkin mengkhawatirkanku karena beberapa hari lalu aku pernah bilang kalau aku sudah terlalu rusak secara emosional untuk dapat melihat baik-baik bukti perselingkuhannya.

"Aku baik-baik saja kok. Aku tidak menganggap Karen sebagai pacarku lagi. Dan meskipun aku menghentikan perselingkuhannya sekarang, itu tidak akan mengubah fakta bahwa mereka berdua berselingkuh."

"Apakah kamu yakin baik-baik saja? Apakah kamu yakin tidak memaksakan diri?"

Itulah yang dikatakan Ishida padaku.

"Berisik. Aku tidak memaksakan diri, tau."

Aku mengatakan itu, tapi dalam hatiku, aku masih memiliki satu atau dua keraguan.

...Apakah aku akan melihat Karen masuk ke apartemen Kamokura tepat di depan mataku?

Seakan dia bisa melihat isi hatiku, Touko-senpai berkata.

"Jika kau tidak bisa, katakan saja kalau kau tidak bisa. Karena kemungkinan terburuknya adalah kau bisa merusak keseluruhan operasi ini. Selain itu, hal yang wajar kalau kau tidak baik-baik saja. Karena aku juga merasakan hal yang sama..."

Saat aku mendengar kata-kata itu dari Touko-senpai, anehnya aku merasa tenang.

Ya, bukan hanya aku yang merasakan pahitnya perselingkuhan antara Karen dan Kamokura.

Touko-senpai juga merasakan hal yang sama.

Hanya saja dia lebih tegar dan tenang dalam menghadapi keadaan.

"Aku sungguh baik-baik saja. Aku tidak peduli apa yang terjadi pada Karen! Jadi tolong jangan mengkhawatirkanku."

Kemudian Touko-senpai tersenyum dengan lembut.

"Kalau begitu baiklah. Tapi jangan terlalu berpikir bahwa 'Karen bukanlah pacarmu'. Kau harus membuatnya berpikir, 'aku ingin bersamanya selama sisa hidupku! Aku tidak ingin meninggalkannya!'"

Kemudian Hitomi membuka mulutnya lagi.

"Dan juga, Isshiki-kun, kau harus memberitahu pacarmu, Karen-san, kalau kau harus pergi pada akhir pekan karena ada urusan. Jika tidak, Karen-san tidak akan bisa berselingkuh dengan tenang."

"Begitulah. Isshiki-kun, bisakah kau mengurusnya untukku?"

"Baiklah. Aku akan berpura-pura kalau aku akan pergi ke suatu tempat juga."

Lalu Ishida berkata.

"Baiklah, kalau begitu, ayo katakan kalau kau mau ke villaku. Kita sudah pernah membicarakannya dan ingin memancing di sana sejak lama, jadi itu tidak akan mencurigakan."

Touko-senpai mengangguk.

"Benar. Itu tidak akan mencurigakan, dan Ishida-kun bisa memberikan kesaksian padanya juga."

"Kalau begitu, sudah diputuskan."

Mengambil kata-kata Ishida sebagai tanda, Hitomi-san membicarakan masalah berikutnya.

"Ini akan menjadi pengintaian yang sangat panjang, kan? Jika dia menghabiskan malamnya di apartemen, kita mungkin harus bergadang semalaman untuk mengawasinya. Apakah kita tidak bisa setidaknya mempersempit waktu ketika mereka berdua memasuki apartemen?"

Untuk masalah itu, Touko-senpai menemukan sebuah ide.

"Kalau begitu aku akan menahan Tetsuya sampai makan siang. Aku akan bilang kalau ingin bertemu dengannya sebentar sebelum aku pergi ke rumah nenekku. Dengan begitu, waktu mereka bertemu setidaknya akan sore hari."

"Itu akan membantu. Dan karena kita tidak bisa hanya berdiri di jalan, kita membutuhkan mobil. Kita bisa memakai satu mobilku, tapi bagaimana dengan satunya lagi? Mercedes-Benz di rumah Touko bukan pilihan yang bagus."

"Yah, aku akan menyewa mobil. Jika mobil tipe kapsul, itu tidak akan terlalu sempit."

"Kalau begitu baguslah. Sekarang kita hanya perlu melakukan rotasi pengawasan untuk jangka panjang."

"Tidak bisakah kita memasang penyadap, kamera tersembunyi atau semacamnya? Dengan begitu, kita akan memiliki bukti perselingkuhan yang lebih dapat diandalkan."

Ishida mengatakan itu.

Tapi Touko-senpai menggelengkan kepalanya.

"Itu tindakan kriminal. Jika mereka mengetahuinya, itu akan jadi masalah besar. Bahkan, di jaman sekarang ini, pasangan yang sudah menikah saja memiliki masalah privasi, apalagi seorang pria dan seorang wanita yang masih pacaran. Kita tidak dapat melakukan itu."

"Begitukah? Kupikir itu bisa menjadi bukti kuat perselingkuhan."

"Menurutku bukti Isshiki-kun sudah cukup. Aku melakukan ini karena aku ingin diyakinkan. Aku ingin memastikan sendiri kalau Tetsuya memang berselingkuh. Jadi, yang aku butuhkan hanyalah memastikan bahwa mereka berdua benar-benar pergi ke hotel atau apartemen dan menghabiskan waktu berjam-jam berdua."

Aku melihat ke arah Touko-senpai saat mendengarnya.

...Kamu ingin memastikannya sendiri?

Apakah dia masih percaya pada Kamokura?

"Isshiki-kun, apa kau mengerti? Yang tersisa hanyalah kau memberitahu Karen-san, oke?"

Touko-senpai tiba-tiba berbicara padaku.

"Oh, ya. Aku mengerti. Aku akan menghubungi Karen hari ini soal apa yang Ishida katakan tadi."

Aku menjawab begitu.

Hitomi menyeringai.

"Kau ahli strategi, Touko. Ini seperti 'Mendiang Zhuge Liang Menakutkan Musuhnya', kan?"

"Tapi, aku belum mati, kau tau?"

Ishida kemudian dengan cepat ikut menambahkan.

"Lalu, bagaimana dengan ini? 'Rencana Touka-senpai Menakutkan, Komakura Bangsat.'"

Semua orang tertawa terbahak-bahak karena perkataan itu.

Hanya Touko-senpai yang memasang senyum pahit tipis di wajahnya.

Namun, itu membuat suasana yang berat terasa lebih ringan.

Yosh, ayo lakukan ini!

Satu-satunya yang perlu kami lakukan adalah menjalankan rencana ini pada hari Sabtu.