webnovel

PEMBAWA MASALAH

Denis baru saja sampai rumah, dia dalam kondisi capek dan ingin tidur secepatnya.

" Nis, nih" sebuah plastik berisikan kotak makan disodorkan pada Denis

dengan paksa

" Wuah wuah apaan nih?" Tanya Denis bersamaan dengan wajah cemberut tak suka

"Hentikan wajah itu, kau seperti kucing pemarah" jelas mama

mendengar itu, Denis mengeluarkan senyum terbaiknya.

" Ada apa Bu?" Dia menyerah

" Kau tau kan ada yang pindahan Minggu lalu, nah hari ini yang punya rumah ada di rumahnya"

Denis menunggu kelanjutan perkataan mamanya

" Terus kenapa?" Apa peduliku pikir Denis

" Ya, mama pengen kamu kasih hadiah kedatangan nya. Dia satu sekolah dengan mu, kasian banget kan sendirian di rumah Segede itu" kata mama Denis dengan berkaca-kaca.

Oh God kenapa mamaku empati banget orangnya

" Oh tunggu satu sekolah denganku?" Tanya Denis datar

" Ya"

" Apa namanya Meika?" Tanya Denis

" Mungkin aja, mama kurang tau nak" jawab mama Denis

" Hee.. oke deh, aku antar , rumah nomor 11 kan?" Tanya Denis lagi

" Iya, pergi dulu ya''

" Oh my sweety cat"

Mata Denis menatap tajam ke mamanya,

"Please, jangan panggil aku begitu" cegahnya

...............................

Sesampai di depan rumah nomor 11. Denis yang jarang keluar rumah mulai merasakan kalau rumah nomor 11 ini cukup besar dan mewah.

"Jadi ini rumahnya, kalau benar ini rumah Meika ,berati banyak uang dong. Bisa punya rumah sendiri gila banget orang tua nya"

Pikiran jahil Denis mulai muncul.

" Aku harus buat video terus kasih kasih tau teman-teman si anak baru ternyata anak sultan''

sambil terkikik dengan rencananya Denis sudah berada di depan pintu dengan hp yang sudah merekam.

Namun dari dalam rumah ia mendengar suara tangis yang ironis dengan kata-kata yang bermakna berat.

" Apa Aku datang nanti saja ya" Denis menggaruk lehernya yang tidak gatal

Ah, apa peduliku, kemudian dia mencoba mengetuk pintu dengan santai.

Ia sebenarnya cukup gugup, namun karena dia orang yang pandai menyembunyikan emosinya, maka semua terlihat mudah baginya. Saat dipeluk oleh gadis yang baru ia kenal beberapa jam di sekolah, sungguh ia sangat kebingungan dan merasa aneh.

Perasaan kasian menyelimuti hati Denis ketika mendengar Kata-kata Meika saat tak menyadari bahwa orang yang dia peluk bukan sosok yang seharusnya mendengarkan keluhannya.

Maka dia, melepaskan pelukan menyakitkan itu dengan keras tanpa kasih, dan menggunakan kata-kata yang bertujuan membuat orang lain malu.

Alhasil Denis kebingungan sendiri. Karena respon Meika sulit ditebak olehnya, bagaimana bisa seseorang yang menangis dengan begitu pahit sekarang bisa tersenyum riang dan tertawa karena diberi sup ayam?

Apa perempuan ini lupa dan tidak merasa Malu telah memeluk laki-laki Yang seumuran dengannya?!

Apa dia tidak merasa terganggu dengan ucapan kasar yang aku lontarkan? Denis semakin terheran-heran karenanya.

Dia ingin cepat cepat pergi dari sana, dan kembali kerumah.

Maka, segera ia menyuruh Meika untuk bergegas memindahkan sup ayam itu. Saat Meika memindahkan sup ayam itu ia baru menyadari bahwa rekamannya masih berjalan, karena masih kebingungan ia tanpa sengaja menyimpan video yang berisikan suara memalukan itu.

" Minta WA atau id Line mu" kata kata yang butuh keberanian bagi Denis, Denis sendiri bingung kenapa ia menanyakannya.

" Kenapa?"tanya Meika curiga

Ayo alasan alasan, pikirkan alasan

Maka dengan berdalih karena peran ketua kelas yang dia jabat, akhirnya berhasil mendapatkan wa dan line Meika lalu kemudian pergi tanpa pamit.

Denis penasaran dengan plastik yang berat dari pada saat dia membawa sup ayam pemberian mamanya, maka dia intip dan terpukau karena mendapati makanan ringan yang banyak. Kemudian terkekeh karena merasa lucu.

" Dia seperti kucing liar malang yang baik hati, aku tidak bisa melupakan wajahnya yang terkejut saat tau aku bukan ibunya" ucap Denis sambil tertawa sepanjang jalan

Ah, entah kenapa Aku ingin sekali menggangu nya, maka dengan rencana jahat yang baru, Denis mengirim video memalukan itu dengan ancaman akan disebarkan ke anak kelas jika Meika tidak menurutinya

" Kalau tidak mau video ini disebar ke anak kelas. Kau harus jadi budak ku mulai sekarang :-3 , besok pagi jemput aku di depan rumah kalau tidak rasakan akibatnya " ancam Denis

Sambil tersenyum Denis menantikan respon yang dia dapatkan dari mainan barunya, esok hari.