webnovel

KLUB PENERJEMAH

Pukul 10:25 WIB

Kepulan asap rokok bergumul dalam salah satu ruang klub sekolah SMA Negeri Ombak. Ruang itu tak luas, eskul translate. Klub atau eskul ini bertujuan mengembangkan kemampuan grafis dan bahasa asing. Maka tak heran di sana ada unit komputer, kamus dan benda-benda lainnya.

Anggota klub ini ada 7 orang. Satu orang kelas XII , lima orang yang kelas XI dan satu orang kelas X. Semua anggotanya laki-laki. Meski klub translate terkesan berisi orang pintar , namun klub yang ini berisikan murid paling berandalan se-antero sekolah. Mereka melanggar aturan sekolah, merusuh, dan mempedulikan kesenangan saja.

Drrt....drrt .

Laki-laki bernama Zidan, menyadari hpnya yang di atas meja itu bergetar tanda pesan baru masuk , namun dirinya belum ada niat untuk memeriksa.

" Zidan, ada pesan tuh di hp lo'' ujar Claude , Zidan yang sudah mengetahui itu di awal merasa tak suka.

Plak, kepala Claude di tempeleng

'' gua tau!, nggak usah ngomong'' Zidan kembali tenang.

Pelan-pelan Claude menyingkir dari pandangan Zidan secara teratur.

Paron yang mengetahui makna wajah yang ditunjukkan claude hanya menggelengkan kepala.

'' Lo kenapa salah urat ? Geleng-geleng kepala gitu'' ujar Claude ketus

Claude merasa tak melakukan sesuatu yang membuatnya harus mendapatkan pukulan, melampiaskan kekesalannya kepada Paron.

'' bego banget sih lo, udah tau si Zidan orangnya nggak suka di suruh ngelakuin sesuatu saat dia nggak mau, apalagi saat dia udah tau duluan'' sahut Paron menyadarkan Claude bahwa tindakannya itu dinilai keliru.

Mendengar penjelasan Paron, Claude yang tetap merasa benar, memilih mengiyakan saja.

'' hei, denger-denger kemaren ada anak baru di kelas 2B, imut sih, tapi kayaknya bukan tipe gua tapi boleh lah" Sahut Jakson yang paling banyak pacar di antara mereka.

" Mati aja lu brengsek...lu kira cewek apaan coba? Ajang audisi kecantikan. ?! dasar playboy. Mati aja lu. '' maki Leo , dengan tangan yang tetap sibuk dengan game yang ia mainkan.

" Nggak usah nyolot dong, bilang aja iri.. '' Jakson yang sedang baik perasaannya, tidak menggrubris omongan Leo. Biasanya mereka berdua yang sering sekali berkelahi.

Zidan nampak menikmati rokoknya, sesekali dia nampak sibuk dengan pikirannya sendiri. Paron memilih memainkan Dart Board milik Eskul Translate, sedangkan Claude memilih duduk di dekat pintu, mengawasi jika ada guru atau siapun yang datang.

Peraturan di SMA Negeri Ombak yaitu setiap siswa dan siswi nya harus mengikuti eskul yang telah tersedia. Kelima dari mereka tentunya juga harus ikut serta dalam aturan ini.

Mereka berlima terlahir dari orang tua beda negara dan bahasa. Anak yang hidup dengan 2 bahasa bahkan lebih dan hidup dengan budaya yang berbeda yang kemudian mereka berlima ini di persatukan dalam klub translate. Namun alasan yang sebenarnya dapat di percaya yaitu Mereka dipaksa masuk oleh wali kelas mereka demi mengamankan mereka sehingga mereka tidak di tendang dari sekolah.

Wali kelas memang yang terbaik bukan?

Setelah satu batang rokok itu habis, barulah Zidan meraih hp miliknya itu. Ia membaca pesan itu, kemudian bertanya pada Jakson.

" Jakson, gimana wajah anak baru?''

Semua terperangah, apa ini? Zidan yang cuma peduli sama satu cewek yang bernama Vita tiba-tiba bertanya tentang cewek lain?

'' nih, '' Jakson menyodorkan hpnya yang sebelumnya mencari foto Meika terlebih dahulu.

'' Hm.. kok dia kelihatan idiot '' ujar Zidan dengan nada sinis

'' Lo mau ngapain dia?'' tanya Jakson hati-hati

" Anak baru ini katanya menyemak pikiran kesayangan gua si Vita, jadi perempuan ini harus di sisihkan''

Keempat laki-laki remaja ini menahan napas sebentar ketika mendengar ucapan Zidan, sekejap kemudian membiasakan hati mereka untuk bersikap masa bodoh dengan maksud Zidan.

Zidan kembali diam, meraih rokoknya akhirnya menghidupkan rokok tersebut dengan korek api

'' nan mueos- eulhago issji ?( Aku apakan ya?)''

keempat orang diruang itu tak ada yang merespon pertanyaan laki-laki penyandang sabuk hitam taekwondo itu.