webnovel

My CEO's Heart

"Kamu tidak pernah tahu apa yang dia pikir!" CEO-ku tidak sama dengan CEO kalian. Bibirnya tersenyum, tapi tidak dengan hatinya. Bagaimana perasaanmu apabila kau yang selalu berusaha bekerja secara jujur dan professional namun orang terdekatmu, yaitu ayahmu sendiri malah melakukan pekerjaan yang kotor dan tak terpuji? Iya, hal tersebutlah yang sedang dialami Charice, seorang reporter berdarah muda yang selalu bekerja dengan jujur dan mencari kenbenaran suatu desas-desus berita harus dihadapkan pada kenyataan jika Ayahnya adalah tersangka kasus korupsi yang akhirnya bebas dengan cara yang licik. Takdir membawanya pada masalah ketika dia bertemu seorang CEO muda, David Park, seseorang yang 'membantu' ayahnya lolos! Anehnya, sang CEO tampan, Kaya, dan popular ini mendekati dirinya meski dia masih mencintai mantan kekasihnya, Jessica. Ada udang di balik batu namun Charice memutuskan untuk 'bermain' dalam sandiwara cinta yang berbahaya ini demi menguak kebenaran. Dapatkah dia mencapai tujuannya atau justru terjatuh dalam jurang cinta tak terduga? Mungkinkah keduanya bersatu ditengah drama dan kepentingan masing"? Hai para pembaca dari novel Hyeona... kalian bisa follow ig Hyeona di @hyeona.theauthor untuk bantu mendukung semua karya-karya dari Hyeona. Terima kasih atas dukungan kalian...

HYEONA · Général
Pas assez d’évaluations
455 Chs

CEO -384-

Junghyun akhirnya menjemput Joo Kyung, Jimin, dan Yujin. Ia membawa ketiganya ke Seoul dan kembali dipertemukan dengan Charice.

Charice pun bergegas ke kantor polisi untuk menemui ketiganya.

Charice tersenyum lebar melihat ketiganya yang kini ada di depan matanya. "Syukurlah Kita masih bisa bertemu kembali."

Charice menggenggam tangan Joo Kyung. "Joo Kyung Halmoni, aku sangat khawatir dengan kedaanmu."

"Ne, Aku minta maaf karena telah pergi tanpa pamit ya."

"Nyonya, Saya sangat menyayangkan apa yang kau lakukan..." Charice lalu menatap ke arah Jimin. "Eonni..." Ia pun memeluk Jimin.

Jimin menjemput pelukan Charice. "Char..." Mereka pun saling berpelukan erat. "Camila bagaimana keadaannya?"

"Sehat kok... Camila sangat sehat. Dia ada di rumah. Kau harus melihat Camila ya Eonni..."

"Syukurlah kalau begitu. Aku sudah tak sabar melihat tubuh kembang Camila." Jimin tersenyum bahagia.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com