webnovel

Chapter 2 (Kehidupan Arum Adel)

10 Maret 2020

Setelah bergabungnya Arum dan ketujuh anggota lain (Jerri, Mala, Elsa, Rano, Dini, Steffi dan Gin) dari grup chat Murder In 2015. Arum tampak gelisah dan berulang kali mengurungkan diri di dalam toilet karyawan.

(Sungguh, ini bukanlah Arin yang mereka kenal sebelumnya)

Hal ini membuat beberapa pekerja saling berargumen satu sama lain. 'Apakah wanita ceria dengan rambut kuncir kuda tengah mengalami banyak masalah?'

Pada awalnya, mereka menganggap jika Arum hanya tertekan setelah mendapatkan kartu kuning akibat dua orang pelanggan yang tak menyukai kinerjanya. 

Namun sepertinya itu bukanlah masalah yang saat ini dia hadapi.

Sfx : Tok... Tok... Tok... 

Pria berseragam merah pendek dengan topi melingkar di kepala berusaha membujuk teman perempuannya untuk segera keluar dari toilet.

"Arum... Tolong buka pintunya! Aku tahu kau masih di dalam sana."

"Kalau kau bersikeras seperti ini, kami tak segan-segan melaporkanmu kepada Mr. Hou!" gertak Ruben. 

"Arum? "

"Arum... "

Gendang telingaku yang sejak tadi tak bisa menahan bisingan suara dari mulut mereka, berusaha keras untuk menutup rapat-rapat dengan kedua tangan ini.

(Berisik! Omong kosong...)

Kemudian Ruben bergegas mengambil kunci cadangan dari ruangan Mr. Hou dan membuka pintu toilet dengan sedikit kasar. Lalu setelah itu, pria berusia 25 tahun menemukan Arum yang ia cintai duduk termenung dengan terus menundukkan kepala.

Sesaat dia juga melihat ada bercak darah yang telah kering di wajah Arum.

"Arum! Apa kau baik-baik saja!?"

Dan secara mengejutkan, gadis itu berlari dengan cepat meninggalkan beberapa karyawan yang sejak tadi mencemaskan dirinya. 

Ruben yang khawatir dengan keadaan Arum mencoba mengejarnya, namun salah satu karyawan wanita dengan topi merah meminta dirinya untuk tak mengejar gadis itu. 

Menggelengkan kepala. "Jangan...!!"

*** 

Selama beberapa hari berturut-turut sang admin dengan gambar emoji tersenyum secara acak meneror satu per satu anggota Murder In 2015. Dengan beberapa informasi penting yang ia miliki, manusia hina yang diperkirakan seorang laki-laki berulang kali mengirimkan spam.

Entah apa yang dia inginkan. 

Sang admin selalu menyalahkanku dalam kasus pembunuh lima tahun lalu.

Menjijikan... Sampah... Muka dua... Dan pembunuh!

Kata-kata itu terus saja ia umpatkan ke arahku. 

Lalu!

..................

           9 Maret 2020

          Pukul : 19.00.

Admin menambahkan +628888888866.

Admin : Hi Everyone, sudah lama admin tidak menyapa kalian semua. 

Admin : Kali ini, admin yang baik hati telah menambahkan satu anggota baru untuk kalian semua. Apa kalian masih mengenalnya? 

Jerri : Oi. Jawab aku! Apa yang kau inginkan dari kami?

Jerri : Uang, emas,mobil, rumah, berlian... Apa pun itu! Kami berjanji akan menuruti semua permintaanmu. Asalkan kau mau membebaskan kami!

 Arum Adel : Jerri. Apa kau bodoh?

Jerri : Apanya yang bodoh? Kaulah yang bodoh. Ini sebuah konsekuensi setelah seseorang mengetahui rahasia kita. 

Jerri : Aku tak ingin apa yang aku dapatkan sekarang harus hancur karena masa lalu kita. 

Rano : Kupikir setelah kau berhasil menjadi seorang pengacara. Kau memiliki otak yang sangat cerdas! Nyatanya kau masih tumpul dalam berpikir.

Steffi : Benar. Secara tak sadar kau meminta manusia aneh itu untuk memeras kami! 

Steffi : Ya aku tahu, kini kau menjadi orang sukses bahkan kekayaanmu sangat melimpah. Lalu bagaimana dengan kami? 

Jerri : Hah...?

 Arum Adel :  Jerri.

Admin : Fufufu... Tenanglah! Aku bukanlah penikmat harta milik orang lain, tetapi aku menyukai cara berpikirmu yang kotor itu Jerri.

Admin : Baiklah Jerri. Apa kau berencana menyuapku agar tidak membocorkan rahasia ini? 

Jerri : Ya, cepat katakan apa keinginanmu. 

Admin : Kalian harus memainkan game, agar aku bisa tertawa lepas. Hahaha. 

Gin : Hanya itu? 

Malla : Sinting...

 

Rano : F*ck.

Dini : Hei, keluarkan aku dari sini! 

Arum Adel : Astaga! 

Admin : Hemm... Kak Dini masih bersikeras untuk keluar dari grup ini. Membuatku kesal saja! 

Admin : Baiklah, dengan sangat terpaksa admin akan mengeluarkan saudara Dini dari grup ini. 

Admin mengeluarkan Dini dari grup ini.

Pukul :  23.00

Admin : Oi... Oi... Bangun! Ada kabar menyenangkan yang harus ku bagikan kepada kalian semua.

Admin : Tiga jam yang lalu. Teman kalian Dini Prita baru saja mengakhiri hidupnya.

Admin : Hahaha... 

  Arum Adel : Bohong! Jangan membohongi kami seperti ini.

Admin : Bukankah sudah ku katakan. Kalian harus membuatku senang dalam permainan game yang akan segera kalian mainkan, tapi ya. Karena Dini Prita telah membuatku kesal dan ini lah akibatnya.