Seketika saja aku merasa seperti ada batu besar yang telah jatuh menimpa hatiku. Memecahkan setiap isi hati serta tubuhku hingga berkeping-keping. Aku mengernyit untuk menahan rasa sakit itu. Sial! Aku lupa jika Akkan Zoku akan benar-benar melakukan hal tersebut kepada para pengganggu mereka. Aku sudah termasuk salah satunya dan ya ... kemungkinan kecil keluargaku, orang yang aku sayang akan menjadi korban setelah kematianku nanti. Ah! Sialan! Bagaimana bisa aku melupakan kemungkinan itu? Untuk sekarang aku harus memikirkan rencana yang matang. Hingga waktunya datang, aku jangan sampai terbunuh oleh mereka.
"Ya, Anak nakal. Silakan pulang! Aku tidak ingin membuat orang tua kalian mencari kalian. Nanti aku yang dituduh sudah menculik kalian dan membawanya ke sini, lebih baik kau dan kau segera pulang lalu buang air kecil dulu sebelum dininabobokan oleh Mamamu, oke?" kata Paman Matsu sambil bangkit dari duduknya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com