Justin tahu dan paham jika dirinya tidak pantas mengatakan hal ini. Namun, kembali lagi pada rasa penasarannya yang sudah membumbung tinggi. Dalam hitungan detik saja, ucapannya akan meluncur dengan lancar setelah membuat keputusan, dan ia berharap dirinya pun akan mendapatkan jawaban secepat datangnya pertanyaan yang ia lontarkan.
"Jadi, Anda ingin menjelaskannya pada saya, Nona?" desak Justin. Logatnya menunjukkan bahwa dirinya adalah warga dari Amerika, setelah selama ini berbincang dengan bahasa lain dengan sang tuan. "Atau Anda ingin memilih bungkam, karena … mungkin ada perbincangan yang merujuk pada privasi Anda dan Tuan Axton?"
Kimberly merasa seperti disengat sesuatu yang kuat. Pertanyaan dan tatapan tajam dari Justin seolah memberikan tuduhan bahwa dirinya sempat mengacaukan diri Axton. Dan mungkin memang benar, bahwa Kimberly sudah membuat Axton memiliki beban pikiran baru. Siapa tahu, diam-diam Axton masih memikirkannya dan merasa bersalah untuknya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com