Sepulang dari kampus Alister langsung mengantar Jie pulang ke rumah gadis itu. Sekaligus Alister ingin meminta maaf karena satu hari lalu tidak ada kabar dari Jie. Alister ingin jujur kepada orangtua Jie apa yang telah terjadi kepada gadis itu.
Motor sport milik Alister berhenti di depan rumah Jie. Kedua sejoli itu turun dari atas motor. Sambil menggenggam tangan Jie, Alister berjalan mendekati rumah itu. Dari samping, Jie tak henti-hentinya menatap wajah Alister, mengumbar senyum manis. Entah kenapa Jie merasa Alister begitu tampan sejak pertama kali bertemu di gudang.
"Kamu, ganteng," celetuk Jie tiba-tiba membuat Alister langsung menoleh kepada gadis itu.
"Baru nyadar? Aku udah dari dulu ganteng." Dengan bangganya Alister menyisir rambutnya ke belakang ketika mendengar Jie mengatainya ganteng. Alister memang ganteng, rahangnya yang tegas, rambutnya yang lebat dan senyumnya yang sangat manis.
Jie berdecak sinis. "Baru dikatain gitu aja udah sombong."
"Lah, emang nyata."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com